Ini Risiko dan Peluang di Balik Pembukaan Layanan Roro Dumai-Melaka

Bisnis.com,09 Apr 2019, 15:53 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Kapal petugas melakukan pemanduan dan penundaan kapal di perairan pandu luar biasa Selat Malaka dan Selat Singapura di Batam, Kepulauan Riau, Senin (10/4)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar menyatakan ada potensi masyarakat akan berbondong-bondong ke Melaka, Malaysia setelah beroperasinya layanan Roro Dumai-Melaka.

Syamsuar menjelaskan hal itu akan terjadi, salah satunya karena masyarakat yang ingin berobat ke Melaka akan lebih mudah lagi ke sana tanpa harus terbang dari Pekanbaru.

"Kemudahan transportasi laut antara Dumai-Melaka ini ada sisi positif dan negatifnya, orang tidak perlu lagi naik pesawat, kalau pelayanan rumah sakit di sini tidak dibenahi, habislah," kata Syamsuar, Selasa (9/4/2019).

Sebaliknya, bila pihak rumah sakit di Riau mau bebenah, bukan tidak mungkin masyarakat Malaysia akan memilih untuk berobat ke wilayah itu.

Karena itu Syamsuar mengingatkan kepada pengelola fasilitas kesehatan setempat agar bebenah diri sehingga tidak ditinggalkan masyarakat berobat ke negeri seberang.

Sebelumnya Mantan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada 2016 lalu menyatakan setiap bulannya ada sekitar 3.000 warga daerah itu memilih berobat ke Melaka, Malaysia.

"Hitunglah satu orang bawa Rp10 juta sekali berobat, jadi Riau sudah kehilangan Rp30 miliar sebulan atau Rp360 miliar setahun, belum biaya transportasinya dan lain-lain," kata Arsyadjuliandi.

Pemerintah rencananya akan mengoperasikan layanan Roro Dumai-Melaka pada akhir 2019 mendatang. Saat ini persiapan terus digesa oleh pemerintah kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini