Bisnis.com, JAKARTA — PT Media Indonusa (Faspay) berencana melakukan ekspansi bisnis dengan menyediakan layanan pembayaran cicilan, setelah sebelumnya banyak menangani sistem pembayaran untuk transaksi e-commerce.
CEO Faspay Eddy Tju mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melayani sistem pembayaran sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce, online travel agent, ritel fesyen online, dan layanan logistik online.
Dalam pengembangan bisnis pada masa mendatang, Eddy menilai potensi pembayaran tagihan bulanan dari industri perumahan, perhotelan, apartemen, dan biaya sekolah akan semakin besar.
“Tantangannya lebih kepada memperkenalkan solusi kami, sekaligus harus bisa berinovasi terus supaya layanan kami lebih mudah dimengerti dan mudah digunakan. Tahun ini, kami mulai mendisrupsi industri non digital seperti hospitality dan edukasi untuk [pembayaran] billing,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/4/2019).
Dengan strategi tersebut, Eddy mengatakan pertumbuhan bisnis bakal meningkat hingga 5%—10% dari sisi volume transaksi. Hal itu seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital dari sektor e-commerce dan financial technology (fintech) yang pesat dalam 3 tahun terakhir.
Faspay mencatat saat volume transaksi telah mencapai 1,6 juta dalam sebulan. Dalam 3 bulan terakhir, transaksi yang telah diakses menggunakan layanan Faspay telah mencapai lebih dari 5 juta transaksi dengan nilai transaksi hingga Rp3,4 triliun.
“Trennya cukup bagus. Setiap tahun jumlah transaksi kami tumbuh 100%—200%, terutama 3 tahun terakhir karena banyak e-commerce yang sudah sangat aktif sekali. Kedua, tahun lalu, perkembangan fintech sendiri naik 4 kali lipat,” katanya.
Saat ini Faspay telah menangani sejumlah klien besar seperti Shopee, Blibli, Kredivo, Akulaku, dan lainnya yang totalnya dapat mencapai 1.500 perusahaan.
Faspay berdiri sejak 2003 yang merupakan anak usaha dari Astel Group. Saat ini Faspay telah melayani 39 metode pembayaran, khususnya payment gateway, pembayaran internet, mobile e-commerce, pembayaran online, dan fintech.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel