PP Properti (PPRO) Alokasikan Capex Rp1,3 Triliun

Bisnis.com,10 Apr 2019, 15:13 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan, usai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (10/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti, PT PP Properti Tbk. mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,3 triliun pada tahun ini atau naik 18% dari posisi Rp1,1 triliun pada 2017.

Direktur Keuangan PPRO Indaryanto mengungkapkan, belanja modal tersebut akan digunakan untuk mencicil pembelian lahan dn penyelesaian pembangunan beberapa proyek. Sumber belanja modal tersebut sebanyak 30% berasal dari kas perseroan dan 70% dari penerbitan surat utang dan pinjaman.

"Mayoritas capex akan digunakan untuk melunasi cicilan landbank yang dimiliki. Landbank saat ini mencapai 300 ha," ungkapnya, Rabu (10/4/2019).

Adapun lahan yang dimiliki PPRO berada di Surabaya dan Semarang. Tenor pembayaran lahan akan dilakukan selama 2-3 tahun. Selain itu, perseroan juga akan melakukan refinancing senilai Rp200 miliar—Rp300 miliar. Aksi refinancing ini akan menambah pinjaman jangka panjang.

Dalam laporan keuangan 2018, nilai arus kas yang dimiliki PPRO senilai Rp77,92 miliar dan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi senilai Rp1,79 triliun.

Dia mengungkapkan, baru-baru ini, perseroan telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2019 senilai Rp800 miliar. Selain itu, perseroan juga masih memiliki sisa emisi obligasi berkelanjutan senilai Rp600 miliar.

Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat menambahkan, perseroan memiliki beberapa proyek baru yakni di Cibubur, Surabaya dan Babarsari (Yogyakarta) untuk tower kedua. Dia menambahkan, untuk proyek tower kedua, perseroan telah bekerja sama dengan koperasi dari universitas asal Yogyakarta.

Hingga saat ini, perseroan telah memiliki 300 ha landbank, di antaranya 137 ha berada di Kertajati. Perseroan berencana menambah landbank dengan konsep kerja sama.

Taufik menambahkan, pasar properti pada tahun lalu terbilang berat. Namun, peluang pada tahun masih ada dan peluang berpotensi muncul setelah pemilihan presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini