Bisnis.com, JAKARTA – Asuransi menerapkan sejumlah strategi guna mengatasi tantangan pengembangan sumber daya manusia di industri tersebut.
Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk. HSM Widodo mengakui bahwa pengembangan SDM di sektor jasa keuangan ini memang menjadi cerita lama. Kondisi itu diyakininya berdampak pada optimalisasi kinerja perusahaan asuransi.
Kendati begitu, dia mengatakan pihaknya sudah menerapkan sejumlah langkah untuk menjaring SDM yang lebih mumpuni. Salah satunya, jelas dia, emiten asuransi kerugian dengan kode saham ASBI ini melakukan perubahan dalam sistem renumerasi.
Strategi itu menggeser sistem karir hirarki dalam tata kelola kepegawaian sehingga menarik minat lebih banyak pekerja milenial dengan kapasitas unggulan.
“Kalau masih karir hirarki yang didasarkan pada jabatan, maka dapatnya politisi doang,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (9/4/2019).
Widodo mengatakan saat ini rata-rata usia pekerja di ASBI sudah berkisar 34 tahun, turun jauh dari sebelumnya 48 tahun. Dari sisi kualitas, sebutnya, para pekerja itu pun berpendidikan tinggi dengan kemampuan analisis dan berbahasa asing yang baik.
Kondisi itu, jelas dia, pun berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
“Semua transformasi dapat terjadi karena sistem remunerasi kami yang memang menarik para milenial.”
Sebelumnya, Direktur Perencanaan Kepatuhan PT Taspen (Persero) Dodi Susanto mengakui bahwa pengembangan SDM memang masih menjadi tantangan bagi pelaku sektor IKNB, termasuk asuransi. Menurutnya, SDM yang profesional menjadi salah satu kebutuhan utama dalam peningkatan layanan asuransi.
Dia mengatakan kewajiban untuk mengalokasikan dana tertentu bagi pengembangan itu memang harus dijalankan oleh pelaku jasa keuangan.
“Dana pengembangan SDM itu untuk membangun SDM professional,” ungkapnya.
Direktur Operasional PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Ricky Tri Wahyudi juga mengakui bahwa pengembangan SDM menjadi salah satu strategi yang mesti dijalankan perusahaan asuransi, dan sektor IKNB lain, agar bisa menghadapi sejumlah tantangan di layanan jasa keuangan saat ini.
“Bagaimana mendorong SDM untuk lebih unggul dari sisi kompetensi dan kualifikasi,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel