Swedia Tawarkan Teknologi Penghematan Energi ke Indonesia

Bisnis.com,10 Apr 2019, 15:22 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Energi terbarukan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Swedish Energy Agency melakukan pertemuan secara business to business untuk membahas investasi pada teknologi yang mampu melakukan penghematan energi sebesar 30%-50%.

Swedish Energy Agency memboyong tujuh perusahaan yang bergerak di bidang konservasi energi untuk bertemu dengan pengusaha-pengusaha Indonesia. Perusahaan tersebut mengahdirkan teknologi yang diyakini membantu peusahaan di Indonesia dalam menghemat energi. Teknologi yang mereka tawarkan mulai dari penghematan listrik pada air conditioner (ac), stabilitas penyaluran energi, dan ventilitasi udara yang optimal.

Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengatakan Indonesia dan Swedia memiliki kesamaan dalam upaya mendorong peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (ebt).

Kerja sama Indonesia dengan Swedia telah dilakukan sejak 2013 lewat Business Accelerator Program Indonesia (BAPI). Sejak 2015, BAPI telah menjadi wadah bagi kedua negata untuk mengembangkan peluang bisnis di bidang energi terbarukan dan konservasi energi.

"Kerja sama dengan Swedia termasuk bidang teknologi, alih teknologi, capacity building, dan termasuk energi efisiensi," katanya, Rabu (10/4/2019).

Senior Program Manager Swedish Energy Agency Paul Westin mengatakan Swedia telah memulai lebih awal mengenai pemanfaatan energi terbarukan. Pada 1960, Swedia memahami masifnya pengurangan sumber daya alam akan menjadi konfrontasi. Selama krisis minyak pada 1970-1980, usaha besar telah dilakkan untuk mencari sumber energi baru, cara baru menyekat perumahan, dan mengembangkan sistem penyimpanan energi secara otomatis.

Saat ini lebih dari 50% energi yang digunakan di Swedia berasal dari sumber energi terbarukan. Bahkan, sebagian besar pembangkit adalah bebas dari bahan bakar fosil. Targetnya, 2030 Swedia sama sekali tidak akan menggunakan bahan bakar fosil.

"Swedia mencoba mengkombinasikan pendapatan negara yang tinggi dengan emisi karbon rendah, mencapai penggunaan energi berkelanjutan dengan biaya yang masih kompetitif adalah tantangan tetapi bukan tidak mungkin," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini