Pelindo III : Produksi Massal Kontainer Masuk Desa Tergantung Permintaan

Bisnis.com,10 Apr 2019, 20:27 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Ilustrasi - Kapal Umsini milik PT Pelni bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Uji coba program kontainer masuk desa akan menentukan keputusan Pelindo III memproduksi secara komersial kontainer mini yang sejauh ini baru sampai tahap purwarupa (prototype). 


"Rencana produksi tergantung permintaan market, tapi sanggup memproduksi 1.000 kontainer dalam waktu 3 bulan," kata Direktur Utama Pelindo Marine Service Eko Hariyadi dalam siaran pers, Rabu (10/4/2019).


Pelindo Marine Service merupakan anak perusahaan PT Pelindo III (Persero) yang memproduksi kontainer mini bernama Minicon. 


Eko menjelaskan, kontainer mini memiliki banyak kelebihan, yakni dapat dilipat dan masuk ke kontainer 20 feet, mempunyai kapasitas 3 ton per kontainer, tidak perlu ada stuffing dan stripping lagi di pelabuhan, bersifat end to end dari gudang penjual ke pembeli, serta sanggup menjangkau daerah terpencil.


Program kontainer masuk desa menggunakan kontainer mini berdimensi 6 feet mulai diuji coba hari ini dengan tujuan pengiriman barang hingga desa-desa di Kecamatan Essang, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara. Uji coba dilakukan dengan mengirimkan 3 ton beras. 


Seperti diketahui, pemerintah menjajaki penyelenggaraan angkutan logistik tol laut bukan hanya dari pelabuhan ke pelabuhan (port to port), tetapi langsung sampai ke konsumen (end to end).


Program kontainer masuk desa merupakan sinergi PT Pelni sebagai operator kapal, PT Pelindo Marine Service sebagai penyedia kontainer mini, Perum Bulog sebagai pemasok produk, dan BUMDes sebagai distributor produk.


Kemenhub menyiapkan kapal perintis milik negara dengan ukuran 200 GT hingga 2.000 GT dengan kapasitas angkut 30.000 penumpang, untuk membawa logistik ke daerah-daerah hinterland yang tidak bisa dijangkau oleh kapal tol laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini