Bandara Sepi, Begini Ide Kemenhub Agar Kertajati Banjir Untung

Bisnis.com,11 Apr 2019, 14:36 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Ilustrasi - Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengungkapkan sudah menyiapkan skema agar Bandara Kertajati yang saat ini masih sepi, dalam 5 tahun ke depan dapat menguntungkan.


Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menuturkan idenya untuk membuat Bandara Kertajati, Jawa Barat menjadi menguntungkan. Ada tiga ide yang dapat membuat Bandara tersebut lebih baik.


Pertama, yakni membuat Bandara Husein Sastranegara, Bandung dan Kertajati menjadi satu kesatuan. Dia menyebut penerbangan internasional dan domestik jarak jauh yang berasal dari luar Jawa akan dipindahkan seluruhkan ke Kertajati.

Adapun, penerbangan domestik jarak pendek, Bandung--Jakarta, Bandung--Semarang, Bandung--Jogja, Bandung--Surabaya tetap berangkat dari Bandara Husein Sastranegara. "Memang itu akan maksimal kalau jalan tolnya sudah selesai," imbuhnya.


Kedua, Kertajati akan menjadi pusat embarkasi atau keberangkatan Umroh dan Haji di Jawa Barat. Kemenhub terangnya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama terkait hal tersebut.


Pemindahan embarkasi tersebut termasuk penerbangan dari Lion Air dan Garuda Indonesia. "Kami segeralah melakukan ini, banyak pihak, ada berbagai kepentingan, karena maunya keberangkatan umroh di Jakarta karena jauh," tuturnya.


Budi Karya ingin agar Bandara Soekarno-Hatta fokus untuk penerbangan internasional, terutama supaya wisawatan datang ke Indonesia lebih nyaman.


"Ketiga, itu [Kertajati] menjadi pusat logistik, dengan tiga cara ini, 5 tahun mendatang apabila berjalan baik, Kertajati adalah satu bandara yang menguntungkan, karena ada logistiknya akan bagus sekali. Kita bahu membahu, ayo kita buat ini sama-sama dengan Pemda," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini