Pilpres 2019, Fenomena Dukungan UAS dan Yusuf Mansur Bisa Pengaruhi Elektabilitas

Bisnis.com,12 Apr 2019, 13:15 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
DEBAT KEEMPAT CALON PRESIDEN 2019 Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersiap mengikuti debat capres 2019 putaran keempat d Jakarta, Sabtu (30/3). Keduanya akan beradu gagasan dan program dalam tema debat ke-4 Pilpres 2019, yaitu ideologi, pemerintahan, keamanan, serta hubungan internasional/JIBI/Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Kejutan di menit akhir jelang Pilpres 2019 datang dari kedua kubu lewat dukungan dua pendakwah populer yang sebelumnya jauh dari wacana politis.

Pihak petahana nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf kedatangan pendakwah yang identik dengan teknik sedekah, serta kemampuan mendorong umat mengembangkan bisnis dan wirausaha, yaitu Ustaz Yusuf Mansur.

Sedangkan pendakwah yang sedang naik daun, sekaligus akademisi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS, merapat ke pihak penantang nomor urut 02 Prabowo-Sandi, lewat video yang viral di media sosial.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin berpendapat bahwa dukungan para tokoh agama, pasti akan memberi pengaruh bagi kedua paslon.

Ujang menjelaskan, pengaruh tersebut bisa dalam bentuk peningkatan persentase keyakinan atau kemantapan pemilih, serta besaran elektabilitas walaupun angkanya kecil.

"Setiap ulama memiliki pengikut masing-masing. Termasuk UAS dan Yusuf Mansur. Mereka memiliki banyak pengikut dan penggemar. Sehingga, besar atau kecil akan berpengaruh terhadap elektabilitas kandidat," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (12/4/2019).

Ujang menilai bahwa dukungan dari dua tokoh pendakwah populer non-politisi ini justru positif. Bahkan, Ujang berpendapat bisa saja dukungan keduanya dikondisikan agar kondisi politik lebih teduh dan seimbang.

"Wajar jika YM di 01 dan UAS di 02. Itu hak mereka untuk menentukan pilihan dan perbedaan dukungan dan pilihan ulama terhadap kandidat itu bagian dari rahmat. Karena dalam Islam, perbedaan itu rahmat. Bisa saja hal tersebut bagian untuk pengkondisian dukungan politik agar seimbang," tambah Ujang.

Kendati demikian, Ujang menganggap pengaruh keduanya tidak akan banyak menggeser peta perpolitikan nasional, sebab basis massa kedua kandidat yang telah kuat. Terlebih, para jemaah UAS memang dinilainya lebih identik dengan pemilih Prabowo-Sandi.

"Dukungan tak akan banyak bergeser. Pertama, karena Jokowi-Ma'ruf sudah memiliki pendukung, dan kedua, pemilih yang mendukung UAS sudah mendukung Prabowo-Sandi dari awal. Jadi dukungan UAS hanya menegaskan saja," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rahayuningsih
Terkini