Masih Merugi, Indah Prakasa Sentosa (INPS) Tak Bagikan Dividen

Bisnis.com,12 Apr 2019, 17:11 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Karyawan berkomunikasi di dekat monitor informasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indah Prakasa Sentosa Tbk. tidak akan membagikan dividen atas tahun buku 2018. Pasalnya, perseroan masih mencatatkan kerugian pada 2018.

Adapun, pada 2018, emiten berkode saham INPS tersebut mencatatkan peningkatan kerugian 10,7% pada 2018 menjadi Rp11,31 miliar dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp10,26 miliar.

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar perseroan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/4/2019), pengesahan rugi bersih konsolidasi tahun buku 2018 yakni Rp11,28 miliar.

Dengan demikian, perseroan mengusulkan kepada pemegang saham untuk menahan pembagian dividen atas laba bersih tahun buku 2018 yang tercatat masih negatif. “Diterima dengan mufakat oleh pemegang saham,” ujar Corporate Secretary Indah Prakasa Sentosa Karya Bakti Kaban usai rapat, Jumat (12/4/2019).

Dia menjelaskan bahwa faktor terbesar yang membuat perseroan menelan kerugian lebih besar pada 2018 yakni harus menghadapi permasalahan finansial. “Penyebab utamanya adalah kami kalah di perputaran uang,” ungkapnya.

Di samping itu, perseroan yang dikenal dengan nama Inprase ini dimulai sebagai perusahaan perdagangan di bidang bahan bakar oleh Surya Winata pada 1960 itu harus menambah kerugian dari kondisi bisnis bahan bakar minyak (BBM).

Karya mengatakan bahwa kenaikan harga BBM menambah tekanan pada pertumbuhan laba pada 2018. “Kenaikan harga bbm itu berpengaruh, sehingga mempengaruhi ke sisi produksi,” pungkasnya.

Sekadar informasi, pada 1990, Inrase memperluas divisi logistik, bahan bakar, pelumas, dan LPG di Jabodetabek dan cabang lain di Indonesia. Alhasil, saat ini, INPS menjadi perusahaan logistik dan distribusi terintegrasi di Indonesia.

Inprase saat ini memiliki dan mengoperasikan 2 (dua) unit kapal SPOB serta lebih dari 180 unit truk berbagai jenis untuk menunjang kegiatan operasionalnya.

Portofolio pelanggan Inprase saat ini terdiri dari Pertamina sebagai pelanggan terbesar dan berbagai perusahaan manufaktur, logistik, pelayaran, perminyakan dan lain-lain. Saat ini yang menjadi pelanggan Inprase selain Pertamina adalah NSK Bearing Manufacturing, PT Softex Indonesia, PT Fastrata Buana, PT Pelindo Energi Logistik, PT Baria Bulk Terminal, PT. Perusahaan Pelayaran Gurita Lintas Samudra, PT Indorama Venture Indonesia dan PT. Shell Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini