Debat Capres : Jokowi Singgung Pemerataan Ekonomi dalam Visi dan Misi

Bisnis.com,13 Apr 2019, 20:57 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengaku telah berjuang keras mengembalikan watak pembangunan Indonesia selama 4,5 tahun masa kepemimpinannya bersama Jusuf Kalla.

Dia mengatakan telah mendorong pembangunan yang tak hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi.

"Selama 4,5 tahun saya bersama Pak JK, kami telah berusaha keras, telah berjuang keras dalam rangka mengembalikan watak asli dari pembangunan negara kita Indonesia, yaitu tidak bertumpu pada pertumbuhan ekonomi tapi juga pemerataan. Karena pertumbuhan tanpa pemerataan adalah ketimpangan," ujar Jokowi kala menyampaikan visi dan misi di debat putaran terakhir jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Sabtu (13/4/2019).

Upaya pemerataan tersebut diklaim telah terefleksi dalam kebijakan yang selama ini tak hanya berfokus di Pulau Jawa, tapi juga mengarah ke berbagai kawasan Indonesia.

"Oleh sebab itu, kami membangun infrastruktur tidak di Jawa saja, tidak Jawa sentris tapi Indonesia sentris. Untuk apa? Dengan infrastruktur itu ada titik-titik ekonomi baru di luar Jawa," paparnya.

Contoh infrastruktur tersebut meliputi pembangunan kawasan industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan KEK pariwisata. Pembangunan ini diyakini bakal berimbas pada kemandirian ekonomi dalam negeri.

Jokowi pun menyinggung soal sumber daya alam strategis yang berhasil diambil alih pemerintah setelah sebelumnya dikelola asing yakni Blok Mahakam, Blok Rokan, dan Freeport.

"Kemandirian ini sangat penting karena dengan kemandirian ini, ekonomi yang adil dan kesejahteraan masyarakat akan bisa kita lakukan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini