Debat Capres : Sandi Sebut Pertumbuhan Indonesia Sebagai Jebakan 5 Persen

Bisnis.com,13 Apr 2019, 21:06 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno tiba di lokasi debat putaran terakhir jelang Pemilihan Presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Calon wakil presiden Sandiaga Uno menyatakan dirinya menemukan berbagai keluhan terkait ekonomi di masyarakat selama berkampanye dalam 8 bulan terakhir.

Hal itu disampaikannya dalam pembacaan visi misi pada pembukaan debat putaran terakhir menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Sandiaga menuturkan tema debat soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri menjadi keluh kesah masyarakat. Hal itu diklaim dirasakannya selama 8 bulan berkampanye di 1.550 titik kunjungan.

Dia mengatakan bahwa para ibu, generasi milenial, petani, dan pekerja honorer menitipkan amanah melalui keluh kesah. Sandiaga menyebutnya sebagai referendum ekonomi.

“Ekonomi tidak dirasakan karena lapangan kerja belum terasa. Pertumbuhan [ekonomi] 5 persen sekarang kita sebut sebagai jebakan 5 persen,” katanya.

Sandiaga menyebut seorang ibu bernama Nurjanah di Sumatra Utara (Sumatra), yang mengeluhkan tokonya yang berada di pasar semakin sepi karena pembeli jarang datang ke pasar tradisional. Selain itu, bahan pokok mahal dan lapangan kerja juga sulit didapat.

“Sehingga beban hidup yang dirasakan ibu-ibu tidak membebani. Prabowo-Sandi dengan menciptakan lapangan kerja dan menjaga harga bahan pokok, kami yakin Indonesia akan bisa menang,” jelasnya.

Untuk mencapainya, Sandi menegaskan pemerintah perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini