CEK FAKTA : Jokowi Klaim Ambil Alih Blok Rokan, Mahakam dan Freeport

Bisnis.com,13 Apr 2019, 21:14 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan telah mengambil alih sumber daya yang sebelumnya dikuasai asing seperti Blok Mahakam, Blok Rokan, dan Freeport Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan oleh Joko Widodo dalam Debat Kelima Capres-Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019).

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, pemerintah pada 2018 memutuskan untuk memberikan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero) mulai Agustus 2021.

Keputusan itu setelah proposal yang diajukan perseroan lebih bagus dibandingkan dengan kontraktor eksis PT Chevron Pacific Indonesia.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi proposal pengelolaan Blok Rokan yang diajukan oleh Pertamina dan operator eksis PT Chevron Pacific Indonesia.

Pada 2018, pemerintah lewat Menteri ESDM menetapkan pengelokaan Blok Rokan Mulai Agustus 2021 selama 20 tahun jatuh ke tangan Pertamina. Blok yang saat ini memiliki rerata produksi minyak mentah sekitar 200.000 barel per hari.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) juga resmi mengelola Blok Mahakam setelah menerima peralihan Wilayah Kerja Mahakam dari Total E&P Indonesie (TEPI).

Penyerahan pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Mahakam dari Total dan Inpex ke pemerintah dilakukan, Senin (1/1/2018).

Selanjutnya PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, melakukan penandatanganan sejumlah perjanjian sebagai kelanjutan dari Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement) terkait terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di Freeport Indonesia ke Inalum pada September 2018.

Sejumlah perjanjian tersebut meliputi perjanjian divestasi Freeport Indonesia, perjanjian jual beli saham PT Rio Tinto Indonesia (PTRTI), dan Perjanjian Pemegang Saham Freeport Indonesia.

Jumlah saham Freeport Indonesia yang dimiliki Inalum akan meningkat dari 9,36 perse menjadi 51,23 persen. Pemerintah Daerah (Pemda) Papua akan memperoleh 10 persen dari 100 persen saham PTFI.

Dana segar dari penerbitan obligasi global senilai Rp4 miliar telah masuk pada Kamis (15/11/2018) waktu New York, AS atau Jumat (16/11) waktu Jakarta. Dengan demikian, saat ini perseroan telah memiliki modal untuk menambah porsi kepemilikan saham di Freeport Indonesia.

Untuk transaksi itu, Inalum telah mendapatkan dana segar dari penerbitan obligasi global senilai US$4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini