Sandi Ingin Punya Bank Syariah Terbesar di Asean, Ini Kondisi Perbankan Syariah Indonesia

Bisnis.com,13 Apr 2019, 22:11 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 menyampaikan keinginan agar Indonesia memiliki bank syariah terbesar di Asean, dalam debat putaran terakhir menjelang Pemilihan Presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Saat ini, perbankan syariah di dalam negeri dinilai masih kesulitan meningkatkan pangsa pasar melawan perbankan konensional.

“Sudah saatnya kita punya bank terbesar di Asean. Kami yakin bisa Jakarta jadi pusat keuangan syariah,” tutur Sandiaga Uno.

Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan industri perbankan syariah dalam 3 tahun terakhir relatif melambat karena berkutat pada penyelesaian pembiayaan bermasalah, sehingga dibutuhkan stimulus yang dapat memacu kembali industri ini.

Tahun lalu, aset bank syariah tumbuh 12,52% secara tahunan. Pertumbuhan itu melambat dibandingkan dengan posisi pada 2017 yang mencatatkan kenaikan 18,98%, dan pada 2016 yang meningkat 20,33%.

Secara pangsa pasar, aset bank syariah pun masih berkutat di level 5%. Pada 2018, aset bank syariah tercatat senilai Rp477,33 triliun dengan pangsa pasar 5,91% dari total aset perbankan secara nasional yang mencapai Rp8.068,35 triliun.

Pembiayaan bermasalah pada bank syariah sempat melonjak. Namun, indikator itu mulai membaik pada tahun lalu dengan rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 3,26%, lebih rendah dari 2017 yang menyentuh 4,76%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini