Hadapi Lonjakan Pemilih, Wapres JK Sebut KPU Harus Lebih Fleksibel

Bisnis.com,15 Apr 2019, 17:20 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan keterangan di Jakarta./Bisnis-Anggara Pernando

Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bertindak fleksibel dalam mengantisipasi lonjakan pemilih sehingga dapat mengakomodasi keinginan pemilih dalam menyalurkan aspirasi.

Pernyataan tersebut disampaikan Jusuf Kalla mencermati sejumlah keluhan warga negara Indonesia di luar negeri yang ingin menggunakan hak pilih. Antusiasme pemilih yang besar terhalang oleh keterbatasan waktu. 

Oleh sebab itu, KPU perlu mengantisipasi pemilih di dalam negeri yang kemungkinan juga mengalami hal sama.

"Ini efek yang sudah diperkirakan bahwa Pemilu kita begitu rumit. Butuh waktu yang lama, setidaknya butuh waktu 12-15 menit untuk satu orang [karena banyaknya surat suara yang harus dicoblos]," kata Jusuf Kalla di Tangerang, Senin (15/4/2019). 

Akibat panjangnya waktu yang dibutuhkan bagi setiap pemilih, ditambah tingginya antusias dibandingkan Pemilu sebelumnya Jusuf Kalla menilai penyelenggara harus segera berbenah dan mengantisipasi. 

"Karena TPS kurang, lama orang di bilik. Itu masih bagus di luar negeri cuma empat [kertas suara]. Di kita [17 April mendatang harus mencoblos] lima," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini