Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina EP mengupayakan mendorong peningkatan produksi siap jual (lifting) dan meminimalkan penumpukan stok setiap bulannya.
Direktur Operasi dan Produksi Pertamina EP Chalid Said Salim mengatakan memang mendukung kebijakan pemerintah untuk memaksimalkan lifting setiap akhir bulan.
"Kami juga pengennya cepat agar pendapatan langsung kami terima. Kami upayakan untuk lebih smooth, tidak naik turun begitu," tuturnya, Senin (15/4/2019).
Menurutnya, pihaknya terus berdiskusi dengan SKK Migas untuk memaksimalkan lifting migas, misalnya terkait pemindahan titik serah.
Dia mencontohkan hasil produksi dari Pangkalan Susu, sebelumnya dijadwalkan lifting dua bulan sekali, tetapi sekarang dilakukan per bulan. Jika lifting dari Pangkalan Susu sebesar 200.000 barel per dua bulan, maka dengan jadwal bulanan sekitar 89.000 barel.
Selain mengandalkan lifting menggunakan kapal, Pertamina EP juga melakukan lifting melalui pipa. Seperti yang terjadi di Lapangan Salawati yang dialurkan langsung ke Refinery Unit VII.
"Memang ada beberapa hal yang tidak bisa kita hindari, karena pengapalan kan yang mengurus itu integrated supply chain," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta agar lifting minyak dapat ditingkatkan, setidaknya sama dengan angka produksi.
“Lifting minyak saya minta setiap bulan harus sama atau lebih besar daripada produksi. Nah kalau bisa, (lifting) jangan ditumpuk semua di akhir bulan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel