Luruskan Stigma Negatif Sawit, BPDP-KS Gelar Journalist Fellowship Program

Bisnis.com,15 Apr 2019, 13:50 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Journalist Fellowship Program untuk ikut serta meluruskan stigma negatif yang menempel pada industri kelapa sawit.

Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami menyatakan Jurnalist Fellowship Program digelar untuk memberikan kesempatan kepada jurnalis memperdalam berbagai hal seputar kelapa sawit.

Menurutnya kegiatan ini perlu dilakukan mengingat kelapa sawit merupakan komoditas penting bagi bangsa Indonesia sehingga publik di dalam negeri maupun di lingkup global perlu mendapatkan informasi yang benar mengenai sawit. Oleh sebab itu dia berharap para jurnalis sebagai penyampai informasi perlu juga memahami seluk beluk kelapa sawit dengan baik.

“Diharapkan kegiatan ini bisa membuka wawasan seluas-luasnya mengenai kelapa sawit. Kami juga berharap kemampuan para jurnalis untuk menghasilkan karya jurnalistik yang baik menyangkut isu kelapa sawit bisa semakin terasah, sehingga publik dapat mengambil manfaat positif sebesar-besarnya dari informasi yang disampaikan para jurnalis,” ujar Dono dalam siaran resmi Senin (15/4/2019).

Pada tahap I peserta diberikan pembekalan dengan tujuan memahami konteks terkait isu kelapa sawit nasional, peran dan fungsi Badan Pengelola Sawit Nasional serta program yang dilakukan oleh BPDPKS.

Pada tahap II peserta melakukan kunjungan lapangan di dalam negeri. Untuk di dalam negeri kegiatan dilakukan dengan mengunjungi salah satu lokasi perkebunan sawit yang memiliki laboratorium sawit di Bangka. Tahapan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai kondisi lapangan perkebunan sawit.

Usai tahap II, peserta akan melakukan penulisan mandiri dengan bahan dan materi yang dikumpulkan pada tahap Pembekalan dan melakukan kunjungan ke lokasi yang telah ditentukan. Peserta diberikan keleluasaan untuk melakukan riset mandiri untuk menambah pengetahuan dan referensi mengenai industri sawit nasional. Riset mandiri juga dapat dilengkapi dengan data berupa riset lapangan, studi pustaka, atau kegiatan lain yang dianggap perlu.

Sebanyak tiga peserta dengan hasil penulisan terbaik diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan di luar negeri yang merupakan bagian dari tahap III program ini. Kegiatan di luar negeri direncanakan digelar antara lain di Oslo, Moskow, dan salah satu kota di Jepang.

Dalam kegiatan ini peserta akan mengikuti kegiatan BPDPKS di luar negeri untuk melihat respons masyarakat internasional terhadap sawit selain juga untuk menambah pengetahuan seputar sawit. 
 
 
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini