UE Tunggu Kesiapan AS untuk Mulai Pembicaraan Sengketa Dagang

Bisnis.com,16 Apr 2019, 00:33 WIB
Penulis: Annisa Margrit
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk bersiap duduk di kursi masing-masing sebelum memulai pertemuan di kantor pusat Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia, Kamis (25/5/2017)./Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA -- Uni Eropa mengaku siap memulai pembicaraan soal sengketa dagang dengan AS.
 
Komisioner Dagang Eropa Cecilia Malmstrom menyatakan Uni Eropa (UE) dan AS bisa saja mencapai kesepakatan dagang sebelum akhir tahun ini.
 
"Kami siap jika mereka siap," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Senin (15/4/2019).
 
Hal itu disampaikan setelah UE menyetujui dua mandat negosiasi yang diusulkan oleh Komisi Eropa. Dari 28 negara UE, hanya Prancis yang menolak sedangkan Belgia mengambil sikap abstain.
 
Dua negosiasi itu yakni yang menyangkut pemangkasan tarif impor untuk barang-barang industri dan yang terkait dengan upaya mempermudah perusahaan memenuhi standar yang berlaku di UE atau AS.
 
Malmstrom mengatakan sekarang pihaknya akan menghubungi Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer untuk menentukan kapan pembicaraan ini dapat dimulai.
 
Komisi Eropa yang bertugas saat ini akan habis masa jabatannya pada 31 Oktober 2019. Oleh karena itu, pembicaraan dagang ini cukup diburu waktu.
 
Namun, dia optimistis kesepakatan antara kedua negara bisa cepat tercapai jika dilakukan segera.
 
UE adalah mitra dagang terbesar AS, pun sebaliknya. Nilai perdagangan kedua ekonomi ini mencakup 30% dari total perdagangan global.
 
Pekan lalu, pemerintahan Donald Trump mengusulkan sejumlah produk dari UE yang bakal dikenakan tarif impor, dengan nilai total US$11 miliar. Produknya mulai dari pesawat hingga produk susu dan wine.
 
Sebaliknya, Brussels sudah menyusun daftar setebal 13 halaman yang berisi produk-produk AS apa saja yang akan dikenakan tarif impor, dengan nilai total US$20 miliar. Di antaranya adalah ikan, tembakau, koper, pesawat, dan video game.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini