Bos BCA Berharap Presiden Terpilih Menjaga Stabilitas Likuiditas

Bisnis.com,17 Apr 2019, 21:52 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Armand W. Hartono (dari kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur Eugene Keith Galbraith, Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja, dan Presiden Komisaris Djohan Emir Setijoso, sebelum RUPST di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiatmadja mengatakan secara umum hal terpenting yang harus dilakukan oleh presiden terpilih periode 2019—2024 adalah menjaga kesatuan dan keamanan Tanah Air.

Jahja juga berharap pembangunan infrastruktur akan terus dilakukan demi efiensi ekonomi di dalam negeri.

“Bagi perbankan agar menjaga stabilitas likuiditas dan gejolak kurs serta inflasi yang terkendali,” katanya kepada Bisnis, Rabu (17/4/2019).

Adapun sepanjang 2018 likuiditas perbankan terbilang mengetat. Bank umum kelompok usaha (BUKU) III menjadi kontributor naiknya posisi rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) menjadi 94,78 persen per Desember 2018.

Namun pada awal tahun ini likuditas perbankan mulai melonggar. LDR industri perbankan per Januari 2019 sebesar 93,97 persen.

Sementara itu Bisnis berkerja sama dengan tiga lembaga survei, yakni Indikator Politik Indonesia, Poltracking, dan Charta Politika. Data masuk ketiganya telah melampaui 80 persen pada pukul 17.56 WIB.

Berdasarkan hitung cepat Indikator Politik pada pukul 17.56 WIB, Jokowi-Ma'ruf mengantongi suara 54,31 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 45,69 persen.

Charta Politika menyebut Jokowi - Ma'ruf mengantongi 54,34 persen, dan Prabowo-Sandiaga 45,56 persen.

Pada saat yang sama Poltracking menampilkan Jokowi - Ma'ruf mengantongi 54,86 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 45,14 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rahayuningsih
Terkini