Gubernur Sumbar : Daerah Tak Dukung Capres Terpilih Jangan Dianaktirikan

Bisnis.com,18 Apr 2019, 14:03 WIB
Penulis: Newswire
Petugas KPPS melakukan penghitungan suara Pilpres di TPS 222 Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Cengkareng, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Rabu (17/4/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, PADANG - Presiden terpilih diminta tidak menganaktirikan daerah yang tidak mendukung yang bersangkutan saat Pilpres 2019.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyebut perbedaan pilihan dalam proses demokrasi adalah sebuah keniscayaan, karena itu Presiden terpilih tidak boleh menganaktirikan daerah yang tidak mendukungnya.

"Pemimpin yang terpilih adalah pemimpin Indonesia. Proses dukung-mendukung selama Pemilu sudah selesai. Jangan anak tirikan daerah yang tak mendukung," kata Irwan di Padang, Kamis (18/4/2019).

Irwan mengatakan hal itu terkait proses rekapitulasi suara Pemilu di tingkat TPS yang masih berlangsung.

Menurutnya, hak untuk memilih dan menyatakan dukungan terhadap salah satu calon presiden dijamin oleh undang-.undang. Karena itu semua orang, termasuk kepala daerah bisa menyatakan dukungan.

Sebagian menyatakan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Makruf Amin, dan sebagian mendukung Prabowo-Sandi sesuai keyakinan hati masing-masing.

Di Sumbar ada 12 kepala daerah yang menyatakan dukungan kepada Joko Widodo-Makruf Amin. Mereka adalah:

Sementara tujuh kepala daerah lain di Sumbar merupakan anggota partai pendukung Prabowo-Sandi, meski tidak menyatakan dukungan secara terang-terangan.

"Setelah prosesnya selesai, siapa pun yang menang, harus memandang semua daerah sebagai NKRI. Tidak ada perbedaan. Setidaknya menurut saya pribadi seperti itu," ujar Irwan.

Meski banyak kepala daerah yang mendukung pasangan nomor urut 01 di Sumbar, hal itu tidak berbanding lurus dengan jumlah dukungan masyarakat Sumbar yang ternyata lebih memilih pasangan Prabowo-Sandi.

Bahkan berdasarkan hasil hitung cepat salah satu lembaga survei perolehan suara pasangan nomor urut 01 itu hanya 16,4 persen.

Angka itu turun cukup signifikan dari Pemilu 2014 yang mencapai sekitar 23 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini