UOB KayHian Rekomendasikan Beli Saham Bank Mandiri

Bisnis.com,18 Apr 2019, 11:43 WIB
Penulis: Farodilah Muqoddam

Bisnis.com, JAKARTA — UOB KayHian merekomendasikan beli untuk saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI.

Raphon Prima, analis UOB KayHian dalam riset yang dipublikasikan pada Kamis (18/4/2019) menyebutkan bahwa secara umum proyeksi sektor perbankan berada pada posisi market weight, turun dari sebelumnya overweight.

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh masih banyaknya tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan, utamanya terkait dengan kondisi likuiditas yang cukup ketat serta bunga deposito yang tinggi.

“Kami menurunkan proyeksi sektor perbankan dari overweight ke market weight, karena ruang pertumbuhan kredit yang cukup terbatas. Pilihan utama kami adalah BMRI," ujarnya dalam riset.

Sementara itu, UOB KayHian merekomendasikan hold untuk saham BBCA, BBNI, dan BBRI.

Merujuk riset yang sama, UOB KayHian menjelaskan bahwa kondisi likuiditas perbankan masih cukup ketat. Mengutip data Bank Indonesia, sampai dengan Februari 2019, pertumbuhan kredit mencapai 12% secara tahunan, sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga hanya tumbuh 6% secara tahunan.

Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) berada pada level 94%, sedangkan rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) berada pada level 93%.

Pertumbuhan kredit pada tahun ini diperkirakan tidak akan terlalu tinggi dibandingkan dengan capaian pada awal tahun tersebut karena pertumbuhan dana yang tidak bisa mengikuti. Persaingan likuiditas sudah semakin ketat karena bunga deposito sudah melambung sampai dengan 100 bps sejak Mei 2018, ketika Bank Indonesia mulai menaikkan suku bunga kebijakan BI 7 Days (Reverse) Repo Rate.

Di sisi lain, suku bunga kebijakan Bank Indonesia juga belum bisa diturunkan secara drastis. Penurunan suku bunga kebijakan diperkirakan akan dilakukan secara bertahap pada tahun ini dan dilanjutkan pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini