Harga Minyak Perlu Uji Support US$63,20 untuk Lanjutkan Penurunan

Bisnis.com,18 Apr 2019, 13:53 WIB
Penulis: Hafiyyan
Ilustrasi harga minyak mentah turun/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak cenderung bergerak turun pada perdagangan hari ini akibat rencana kesepakatan pemangkasan produksi OPEC dan sekutunya akan berakhir Juni 2019. Namun, koreksi harga tertahan berkurangnya cadangan minyak AS.

Pada perdagangan Kamis (18/4/2019) pukul13.30 WIB, harga minyak WTI terkoreksi 0,03% menjadi US$63,74 per barel. Dalam waktu yang sama, harga minyak Brent turun 0,08% menuju US$71,50 per barel.

Monex Investindo Futures dalam risetnya menyampaikan, harga minyak bergerak turun pada hari ini di tengah isu bahwa kesepakatan OPEC dengan sekutunya akan berakhir di semester pertama tahun ini.

“Namun, rilis data cadangan minyak AS yang mengalami penurunan berpeluang membatasi harga minyak,” paparnya.

Harga minyak WTI berpeluang bergerak turun menguji level support di US$63,45. Penembusan level support tersebut berpotensi menekan harga minyak untuk menguji level support selanjutnya di US$63,20 dan US$63,00.

Dengan demikian, level support WTI ialah US$63,45, US$63,20, dan US$63,00. Adapun, level resistan ialah US$64,05, US$64,35, dan US$64,65.

Dalam laporan berbeda, tim analis Asia Trade Point Futures menuliskan, turunnya persediaan minyak mingguan AS belum terlalu signifikan mempengaruhi perdagangan pasar minyak pada hari ini. Tampak pelaku pasar masih menahan diri untuk masuk kepasar ditengah positifnya pertumbuhan PDB China kuartal I/2019.

“Pelaku pasar terlihat mencermati beberapa faktor yang mungkin saja dapat mempengaruhi harga minyak pada akhir pekan,” tulisnya.

Jumat besok hampir semua pasar keuangan ditutup untuk merayakan hari Paskah. Sementara itu, malam tadi persediaan minyak mingguan AS berdasarkan data EIA membukukan penurunan. Tercatat persediaan minyak AS turun 1.,4 juta barel atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang tumbuh 7 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini