Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Muamalat Tbk. optimistis aksi korporasi teranyar akan mempekuat struktur permodalan. Seperti diketahui perusahaan bentukan Ilham Habibie dan SSG Hong Kong, Al Falah Investment Pte Limited berencana menyuntik modal kepada bank syariah tertua ini.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Muamalat Hayunaji mengatakan bahwa dengan permodalan yang kuat, perusahaan akan dapat menjalankan kegiatan operasional perbankan syariah yang berkelanjutan. “Serta mengembangkan Bank Muamalat menjadi bank syariah terdepan di Indonesia yang fokus terhadap nasabah,” katanya kepada Bisnis, Jumat (19/4/2019).
Seperti diketahui, kinerja Muamalat terganjal dengan sempat melonjaknya rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF), hingga lebih dari 7% pada 2015. Penyumbang NPF terbesar berasal dari sektor tambang dan turunannya, transportasi, infrastruktur, serta kontstruksi.
Bank Muamalat secara resmi mengumumkan rencana penambahan modal oleh Al Falah dalam prospektus yang dikutip pada Kamis (18/5/2019). Perusahaan yang ini siap menyerap 77,1% dari saham baru yang hendak diterbitkan oleh Muamalat.
Dengan demikian Al Falah akan menjadi pemilik 50,3% saham Bank Muamalat. Islamic Development Bank dan Boubyan Bank yang sebelumnya masing-masing memiliki saham 32,7% dan 22,0% akan terdilusi menjadi 11,4% dan 7,7%.
Adapun Al Falah merupakan perusahaan yang dimiliki dan didirikan bersama oleh Ilham Habibie dan CP5 Hold Co 2 Limited. Perusahaan investasi tersebut didirikan berdasarkan hukum Singapura dan berlokasi di Robinson Point, Singapura.
CP5 Hold Co 2 Limited sendiri merupakan perusahaan investasi yang secara tidak langsung dimiliki 100% oleh dana yang dikelola oleh SSG Capital Management Limited untuk tujuan berinvestasi di Bank Muamalat.
Sebelumnya, Ilham Habibie berencana mengakuisi Bank Muamalat melalui konsorsium yang terdiri dari keluarga Arifin Panigoro, Lynx Asia, dan SSG Capital Hong Kong.
Seperti telah diberitakan Bisnis bahwa Bank Muamalat telah mendapatkan restu berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 11 Oktober 2018 untuk menerbitkan saham baru senilai Rp2 triliun.
Konsorsium bentukan Ilham Habibie yang terdiri dari keluarga Arifin Panigoro, Lynx Asia, dan SSG Capital Hong Kong hampir menjadi pembeli siaga. Akan tetapi pada akhir 2018 Otoritas Jasa Keuangan menyatakan kumpulan pemodal tersebut belum dapat membuktikan keseriusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel