AS Perkasa, Pekan Ini Emas Diprediksi Bearish

Bisnis.com,22 Apr 2019, 19:00 WIB
Penulis: Hafiyyan
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Dalam sepekan ini, sentimen kuat yang memengaruhi harga emas diperkirakan baru ada pada hari Kamis—Jumat seiring dengan rilis data ekonomi AS. Harga diperkirakan berada di dalam tren bearish.

Pada perdagangan Senin (22/4/2019) pukul 18.40 WIB, harga emas spot naik 3,15 poin atau 0,25% menjadi US$1.278,54 per troy ounce. Kendati menguat, sepanjang tahun berjalan harga terkoreksi 0,31%.

Tim analis Asia Trade Point Futures dalam laporan mingguannya menyebutkan, selain data pertumbuhan PDB AS pada kuartal I/2019, perdagangan emas pada pekan ini akan dibayangi oleh pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Shinzo Abe yang dijadwalkan pada Jumat pekan ini di Washington.

“Pelaku pasar berharap pertumbuhan PDB AS mampu memberikan sinyal positif setelah kinerja penjualan AS periode Maret secara tak terduga tumbuh diatas perkiraan pasar,” paparnya, Senin (22/4/2019).

Selain itu menyempitnya defisit neraca dagang AS menunjukkan perbaikan pada ekonomi AS menyusul positifnya perundingan dagang antara AS dengan China.

Kondisi tersebut sepanjang pekan lalu cenderung membuat harga emas tertekan. Selanjutnya pergerakan harga emas pada pekan ini juga akan dibayangi data-data sektor perumahan AS, Consumer Sentiment dan data Core Durable Goods.

Secara teknikal, emas berada di dalam tren bearish. Sepanjang pekan ini, batu kuning akan diperdagangkan di kisaran US$1.286,20—US$1.269,70 per troy ounce.

Berikut data ekonomi yang akan mempengaruhi perdagangan emas,  
Kamis  
19:30 WIB : USD - Core Durable Goods Orders m/m
Jumat  
19:30 WIB : USD - Advance PDB q/q

sebagai informasi, data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap setiap bulan, yakni advance (terdepan), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Data PDB advance cenderung memiliki dampak yang paling besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini