Peringatan Hari Bumi, Ini yang Disoroti oleh Anak Penggagasnya

Bisnis.com,22 Apr 2019, 13:32 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Staf Khusus Gubernur Sumatra Selatan Bidang Perubahan Iklim Najib Asmani menanam bibit pohon saat acara peresmian Forum Dangku-Meranti./JIBI-Dinda Wulandari

Bisnis.com, JAKARTA – Hari bumi sedunia diperingati setiap 22 April. Kali ini, anak pencetus Hari Bumi itu menyoroti terkait penolakan fakta perubahan iklim sampai perusahaan rokok yang sengaja berkampanye dengan informasi keliru.

Tia Nelson, putri Gaylord Nelson sang pencetus Hari Bumi, berkomentar terkait penolakan yang terjadi antara manusia, aktivitas, dan perubahan iklim.

“Penting untuk dimengerti adalah masih banyak orang yang memiliki jalan pikir tersebut. Saya punya video Sarah Palin, Mike Huckabee, Rudy Giuliani, Newt Gingrich, Mitt Romney, John McCain, para tokoh replubikan terkemuka, pada 10 tahun lalu,” ujarnya seperti dikutip dari NBC news pada Senin (22/4/2019).

Tia mengatakan, para tokoh itu membicarakan perubahan iklim adalah risiko ekonomi dan lingkungan.

“Saya pun bertanya-tanya, kenapa tokoh partai besar Republik saat ini bisa menolak sesuatu yang disetujuinya pada 10 tahun lalu,” ujarnya.

Dia juga membahas terkait perusahaan rokok yang memberikan kampanye dengan informasi yang keliru. Tujuan kampanye itu untuk melawan regulasi terkait penjualan rokok.

“Ada sejumlah dana besar yang dihabiskan untuk menyebarkan informasi yang salah ke publik,” ujarnya.

Anak pengagas Hari Bumi itu melanjutkan, ada pula yang menyadari terjadi perubahan iklim, tetapi hanya sekedar dasar ideologis.

“Mereka ingin menghindari segala jenis intervensi pemerintah dalam menyelesaikan krisis kondisi lingkungan tersebut,” ujarnya.

Pengalaman Hari Bumi Pertama

Tia sedikit mengenang ketika peringatan Hari Bumi pertama yang digagas oleh ayahnya tersebut. Saat itu, dia berumur 12 tahun sedang membersihkan halaman sekolah.

“Saya sangat dekat dengan ayah, saya pernah memohon untuk ikut kerja dengan ayah,” ujarnya.

Tia kecil pun berjalan di aula senat bersama ayahnya dan terus mengikuti aktivitasnya.

Kini, Tia sudah menghabiskan 62 tahun untuk aktivitas terkait perubahan iklim.

Kini, ia menghabiskan sebagian besar dari 62 tahun hidupnya sebagai aktivis iklim dan sempat menjadi sekretaris eksekutif Dewan Komisaris Tanah Publik Wisconsin dan direktur pelaksana di Outrider Foundation.

Saat ini, Tia menjabat sebagai direktur pelaksana Outrider Foundation, sebuah organisasi yang memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko perubahan iklim dan senjata nuklir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini