TPID Gorontalo Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadan

Bisnis.com,23 Apr 2019, 19:26 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Ilustrasi/Bisnis.com-Fariz Fadhillah

Bisnis.com, MANADO—Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo menggelar High Level Meeting atau rapat tingkat pengambil kebijakan untuk membahas persiapan Ramadan dan Idulfitri.

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan bahwa pertemuan tersebut ditujukan untuk membahas tugas dan fungsi pemerintah dalam meningkatkan perekomomian dan menjaga inflasi demi menyejahterakan rakyat.

“Pertemuan ini sangat penting dan strategis karena menyangkut tugas dan fungsi pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, serta mensejahterakan masyarakat. Ketiganya saling berkolerasi,” ujarnya, dikutip dari siaran pers, Selasa (23/4/2019).

Dia mengatakan, permintaan bahan pokok dan barang strategis lainnya akan meningkat menjelang lebaran. Menurutnya, hal ini harus diantisipasi dengan memastikan pasokan bahan pokok dan distribusinya berjalan dengan baik.

“Ramadan tidak lama lagi, kita perlu antisipasi karena hukum ekonomi akan berlaku jika permintaan banyak, harga pasti naik. Cuma saya heran, puasa itu harusnya menahan diri, tetapi justru masyarakat kita terlalu boros. Untuk itu saya juga berharap masyarakat lebih sederhana,” tuturnya.

Dia meminta kepada TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melakukan langkah-langkah strategis, seperti bersinergi dalam monitoring pasokan, distribusi, dan harga bahan pokok, melakukan stabilisasi harga melalui pasar murah dan operasi pasar, dan meningkatkan pengukuran inflasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Gorontalo, tingkat inflasi pada Maret adalah 0,09%. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Gorontalo Abdul Asman menjelaskan, angka tersebut diperoleh dengan mengukur 345 komoditas yang dipantau setiap bulan.

Komoditas tersebut berupa bahan makanan, makanan jadi, minuman, perumahan, air, listrik, bahan bakar, gas, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. “Komoditas ini ada yang kita pantau mingguan, 2 mingguan, dan bulanan. Untuk barang yang harganya bergejolak kita pantau setiap minggu,” jelas Asman.

Sementara itu Kepala Tim Advisor dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo Gunawan Purbowo mengutarakan, inflasi Gorontalo pada Maret sebesar 0,09% masih berada level yang terkendali meski meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

“Inflasi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan Februari sebesar -0,68%. Meningkatnya inflasi ini didorong oleh peningkatan harga beberapa komoditas utama, seperti cabai rawit, ikan, dan daging ayam,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini