Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menutup kuartal I/2019 dengan laba bersih konsolidasi sebesar Rp8,20 triliun, tumbuh 10,42% (year-on-year/yoy). Satu pendorong profitabilitas adalah penyaluran kredit yang tumbuh hampir 13% pada tiga bulan pertama tahun ini.
Direktur Utama BRI Suprajarto menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit tersebut mendorong pendapatan bunga naik. “Ini juga seiring dengan fee based yang naik signifikan dan beberapa langkah terkait efisiensi,” katanya dalam Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal I/2019 di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan bahwa pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) perusahaan naik 4,2% yoy menjadi Rp19,4 triliun. Hal ini diikuti dengan fee based income (FBI)yang tumbuh 16,49% yoy menjadi Rp3,14 triliun.
Adapun pertumbuhan laba awal tahun ini melanjutkan tren positif 2018. BRI menutup tahun lalu dengan laba bersih Rp32,4 triliun atau naik 11,6% yoy.
FBI dan pertumbuhan pendapatan bunga menjadi penopang utama. Namun Haru mengatakan bahwa perseroan tengah menggenjot FBI agar terus tumbuh jauh lebih tinggi dibandingkan dengan NII. Pasalnya secara natural NII diproyeksikan akan melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel