Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp575,75 triliun per kuartal I/2019, tumbuh 16,8% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp492,90 triliun.
Wakil Direktur Utama Herry Sidharta mengatakan pertumbuhan DPK berhasil direalisasikan di tengah kondisi likuiditas di industri perbankan yang cukup ketat.
BNI juga mampu menjaga rasio dana murah dari produk giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) sebesar 60,5% terhadap total simpanan. Porsi dana murah yang cukup dominan ditopang oleh giro yang tumbuh 24,2% secara tahunan, serta tabungan yang tumbuh 5,1% secara tahunan. Sementara itu, dana deposito juga tercatat tumbuh signifikan sebesar 22,5% secara tahunan.
"Berbagai strategi terus kami lakukan untuk menghimpun dana murah. Antara lain dengan terus meningkatkan hubungan baik dengan institusi-institusi BUMN dan pemerintah serta mengembangkan layanan digital banking," katanya, Rabu (24/4/2019).
Herry mengklaim keberhasilan itu dibuktikan dengan bertambahnya jumlah rekening dari 37,6 juta rekening pada akhir Maret 2018 menjadi 44,9 juta rekening pada akhir Maret 2019. Tak hanya itu, strategi perseroan yang lain dengan meningkatkan jumlah branchless banking atau Agen46 dari 82.000 Agen46 pada Maret 2018 menjadi 117.000 Agen46 pada akhir Maret 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel