DUBES RI UNTUK KANADA & ICAO : Kita Belum Punya Perjanjian Perdangan Bebas

Bisnis.com,25 Apr 2019, 12:18 WIB
Penulis: Hafiyyan & Fitri Sartina Dewi
Ilustrasi - Foto udara pembangunan jalan tol ruas Medan-Binjai yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatra di Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu (6/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Ketika ditunjuk menjadi Duta Besar, adakah tugas khusus yang diamanatkan pemerintah atau Kemenlu kepada Anda?

Tugas khusus yang diamanatkan adalah mengupayakan peningkatan hubungan bilateral melalui intensifikasi komunikasi dan interaksi pada semua lini di kedua negara. Melalui upaya tersebut KBRI Ottawa diharapkan dapat berperan sebagai penjuru dan lebih agresif dalam mewujudkan wibawa diplomasi Indonesia di Kanada.

Apakah isu mengenai perekonomian merupakan isu yang paling ditekankan pemerintah?

Diplomasi ekonomi adalah tugas utama yang selalu mendapat perhatian ekstra. Perluasan akses pasar untuk mendorong peningkatan ekspor bagi produk nasional ke Kanada adalah amanat yang harus kami penuhi. Kami juga dituntut untuk menggunakan cara-cara kreatif dan inovatif guna mendorong masuknya investasi dari Kanada ke Indonesia. Oleh karena itu, KBRI Ottawa juga akan berperan lebih aktif dalam mendorong terwujudnya Comprehensive Asean—Canada Free Trade Agreement.

Selain itu, mengingat kedua negara memiliki garis pantai terpanjang di dunia, kerja sama public–private partnership di bidang ekonomi kemaritiman juga merupakan kemitraan yang memiliki nilai strategis untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Melalui kerja sama kemaritiman, Indonesia diharapkan memperoleh manfaat dari potensi teknologi inovatif Kanada dalam bidang pemanfaatan laut, terutama di bidang pengelolaan pelestarian ekosistem maritim.

Indonesia juga dapat memanfaatkan kuatnya komitmen dan kapasitas Kanada di bidang pembangunan berkelanjutan guna menjamin terwujudnya sustainable development goals dalam pembangunan nasional. Kerja sama pembangunan juga merupakan salah satu pilar penting dalam hubungan bilateral Indonesia—Kanada. Indonesia merupakan salah satu “Focus Countries” dalam kebijakan kerja sama pembangunan Kanada.

Apa saja kerja sama di bidang pembangunan yang masih berlangsung hingga saat ini?

Saat ini, program kerja sama pembangunan yang masih berlangsung antara lain adalah Risk Management Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia yang berlangsung sejak September 2015—Oktober 2020.

Tujuannya adalah untuk pengembangan studi ilmu aktuaria di Indonesia serta meningkatkan jumlah dan kualitas lulusan ilmu aktuaria di Indonesia guna menjawab tantangan semakin bertambahnya permintaan profesi aktuaria dan menjadikan Indonesia sebagai pusat tenaga ahli aktuaria di Asia Tenggara.

Kerja sama lainnya ialah percepatan pembangunan infrastruktur melalui Public-Private Partnership [PPP] selama periode 2015—2019 dengan anggaran 14,25 juta dolar Kanada. Proyek NSLIC [National Support for Local Investment Climate] dengan anggaran 18 juta dolar Kanada untuk perbaikan iklim usaha bagi Koperasi dan UMKM serta memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam pengembangan ekonomi lokal dan regional.

Selanjutnya, kerja sama pembangunan dengan Kanada yang lebih berorientasi untuk memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta anak sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini