Pascateror Bom, Polisi Sri Lanka Buru 140 Orang

Bisnis.com,27 Apr 2019, 00:55 WIB
Penulis: Kahfi
Seorang pria diduga pelaku pengebom, menyandang ransel terlihat di lift hotel Shangri La di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019. Foto diambil dari rekaman CCTV./Reuters

Bisnis.com, COLOMBO - Polisi Sri Lanka sedang berusaha melacak 140 orang yang diyakini terkait dengan ISIS. Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri hari Minggu di gereja dan hotel yang menewaskan 253 orang, kata Presiden Maithripala Sirisena, Jumat.

Dikutip dari Reuters, Jumat (26/4/2019), Muslim di Sri Lanka didesak untuk salat di rumah setelah Badan Intelijen Negara memperingatkan kemungkinan serangan bom mobil, di tengah kekhawatiran akan adanya kekerasan pembalasan.

Kedutaan Besar AS di Sri Lanka juga mendesak warganya untuk menghindari tempat ibadah selama akhir pekan.Pihak berwenang melaporkan mungkin ada lebih banyak serangan yang menargetkan pusat-pusat keagamaan.

Uskup Agung Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah melihat dokumen keamanan internal yang bocor. Dokumen tersebut memperingatkan serangan lebih lanjut terhadap gereja-gereja dan tidak akan ada massa Katolik Minggu ini di mana pun di pulau itu.

Jalan-jalan Kolombo sepi pada Jumat malam, banyak orang meninggalkan kantor lebih awal di tengah keamanan yang ketat setelah serangan bom bunuh diri terhadap tiga gereja dan empat hotel. Serangan itu juga melukai sekitar 500 orang.

Hampir 10.000 tentara dikerahkan di seluruh negara itu untuk melakukan pencarian dan memberikan keamanan bagi pusat-pusat keagamaan, kata militer, Jumat.

All Ceylon Jamiyathul Ullama, badan keagamaan Islam utama Sri Lanka, mendesak umat Islam untuk melakukan salat di rumah jika "ada kebutuhan untuk melindungi keluarga dan properti".

Polisi telah menahan setidaknya 76 orang, termasuk orang asing dari Suriah dan Mesir, dalam penyelidikan mereka sejauh ini.

Kelompok ISIS tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim bahwa mereka berada di balik serangan itu. Jika benar, itu akan menjadi salah satu serangan terburuk yang dilakukan kelompok itu di luar Irak dan Suriah.

Kelompok ekstremis itu merilis sebuah video pada Selasa yang memperlihatkan delapan pria, semuanya kecuali satu dengan wajah tertutup, berdiri di bawah bendera hitam ISIS dan menyatakan kesetiaan kepada Abu Bakar Al-Baghdadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini