Kurangi Banjir Jakarta, Sungai Cidepit Bogor Perlu Dinormalisasi

Bisnis.com,28 Apr 2019, 05:32 WIB
Penulis: Newswire
Sejumlah anak bermain air saat banjir melanda permukiman di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan, Jum'at (26/4/2019). Banjir akibat curah hujan yang tinggi di kawasan Bogor itu mengakibatkan ratusan rumah di enam RT Kelurahan Rawajati terendam hingga mencapai ketinggian empat meter dan sejumlah warga diungsikan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah aktivis lingkungan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengungkapkan bahwa Sungai Cidepit perlu dinormalisasi dari hulu sampai hilir untuk mengurangi terjadi bencana banjir di DKI Jakarta.

"Normalisasi Sungai Cidepit bukan hanya salah satu solusi mencegah banjir di Jakarta. Normalisasi sungai itu juga berarti memperbaiki sumber kehidupan pertanian di seluruh aliran Sungai Cidepit," kata Ahmad Fahir, Aktivis Lingkungan Peduli Sungai Cidepit di Bogor, Sabtu (27/4/2019).

Ia mengatakan, sejumlah aktivis lingkungan dari Kecamatan Kemang dan Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor telah menggelar pertemuan di Bumi Alam Paniisan, Desa Rancabungur, beberapa waktu lalu.

Pertemuan itu dilakukan untuk mendorong kolaborasi publik dalam menyelamatkan Sungai Cidepit. Gerakan penyelamatan Sungai Cidepit itu diharapkan bisa menggugah kesadaran kolektif publik untuk melakukan normalisasi Sungai Cidepit.

"Kerusakan Sungai Cidepit selama empat tahun terakhir ini menyengsarakan warga Kemang, Rancabungur hingga Ciseeng. Bukan hanya lahan pertanian yang kering, namun sumur-sumur warga untuk kebutuhan konsumsi juga ikut kering saat musim kemarau," kata dia.

Seharusnya, kata dia, keberadaan Sungai Cidepit itu dilindungi pemerintah, karena sungai itu berfungsi sebagai penopang utama mata pencaharian mayoritas masyarakat setempat.

Menurut dia, saat ini kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidepit terbilang cukup parah dan perlu tindakan penyelamatan.

"Kalau musim kering sumur pada kering dan harus digali hingga 25 meter akibat tidak adanya resapan air Cidepit," katanya.

Hari Suharlan dan Mubarok, penggiat lingkungan Desa Rancabungur, menambahkan, daerah aliran sungai itu terus mengalami penyempitan, karena terdesak oleh bangunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini