Tim Jemput Paksa Turun ke Distrik-Distrik Jayawijaya

Bisnis.com,01 Mei 2019, 14:58 WIB
Penulis: Newswire
Warga melihat hasil rekapan formulir C1 tingkat kelurahan di Kantor Kelurahan Malawei Distrik Manoi Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (25/4/2019). KPUD Kota Sorong menjadwalkan pleno tingkat distrik untuk merekap jumlah penghitungan suara dari 659 TPS se-Kota Sorong dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap 144.989 jiwa./Antara-Olha Mulalinda

Bisnis.com, WAMENA – Tim jemput paksa yang terdiri dari 120 personel gabungan TNI/Polri bersenjata, komisioner KPU serta Bawaslu Jayawijaya, Provinsi Papua pada Rabu (1/5/2019) mulai diberangkatkan menggunakan sejumlah kendaraan ke distrik-distrik untuk menjemput logistik yang sengaja di tahan.

Wakapolres Jayawijaya AKP Leonardo Yoga di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan personel hanya mendampingi komisioner KPU yang melakukan jemput paksa.

Menurut dia, komisioner KPU yang didampingi itu turun ke distrik-distrik untuk meminta klarifikasi kepada PPD yang hasil plenonya belum diserahkan ke Kantor KPU Jayawijaya.

"Kita mengamankan komisioner KPU, artinya yang membawa adalah komisioner, kita hanya mengamankan karena untuk penyelenggaraan bukan ranah kami," katanya.

Menurut dia TNI/Polri hanya ikut mendorong agar pelaksanaan pleno bisa tepat waktu sebab rencananya tanggal 4 Mei sudah dilakukan pleno kabupaten.

"Jadi personel itu terdiri dari gabungan Polres, Brimob dan Kodim," katanya.

Berdasarkan pantauan Antara, sejumlah personel gabungan TNI/Polri yang sudah membangun tenda darurat di dekat pintu masuk kantor KPU, menjaga ketat agar warga yang masuk ke sana tidak membawa senjata tajam.

Sejumlah masyarakat yang tidak diizinkan masuk ke kantor KPU juga memadati halaman depan kantor KPU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini