Kapolri : Kelompok Berbaju Hitam di May Day Fenomena Internasional

Bisnis.com,02 Mei 2019, 23:35 WIB
Penulis: Newswire
Buruh dari berbagai serikat pekerja melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pihaknya melakukan pemetaan kelompok Anarko Sindikalisme yang melakukan vandalisme saat Hari Buruh Internasional di sejumlah kota besar di Indonesia.

"Ada satu kelompok yang namanya Anarko Sindikalisme dengan (lambang) huruf A. Ini bukan kelompok fenomena lokal, tetapi fenomena internasional," ujar Tito Karnavian di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Anarko Sindikalisme disebutnya semacam doktrin dari ahli di luar negeri mengenai masalah pekerja, di antaranya agar pekerja tidak diatur dan menentukan sendiri aturan untuk mereka.

Doktrin itu sudah lama berkembang, kata Kapolri, antara lain di Rusia, sejumlah negara-negara Amerika Selatan dan baru berkembang di Indonesia beberapa tahun terakhir.

"Kita lihat tahun lalu di Yogya ada, di Bandung, sekarang juga ada Surabaya, ada di Jakarta. Mereka melakukan aksi kekerasan vandalisme, aksi coret coret, ada yang merusak pagar jalan," tutur Tito Karnavian.

Ia menekankan Polri akan menindak tegas anggota kelompok pengikut doktrin Anarko Vandalisme dan melakukan pembinaan untuk anggota yang masih berusia muda.

Sebelumnya ratusan massa dari kelompok yang tidak dikenal diamankan oleh kepolisian karena diduga melakukan pengrusakan kepada sejumlah fasilitas publik serta vandalisme disela-sela Peringatan Hari Buruh Internasional 2019, di Kota Bandung, Rabu.

Kelompok tersebut terdiri atas pelajar dan juga mahasiswa. Terdapat informasi dari warga, massa tersebut melakukan aksi vandalisme kepada sejumlah mobil dengan cat semprot.

Selain itu, puluhan orang juga diamankan di Yogyakarta dan Surabaya karena melakukan tindakan sama.

Dari Bandung dilaporkan, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menyesalkan aksi massa berbaju hitam yang melakukan vandalisme terhadap sejumlah mobil dengan cat semprot di Kota Bandung saat peringatan Hari Buruh atau May Day 2019.

"Ternyata laporan yang saya terima, yang melakukan hal-hal melanggar ketertiban, bukan buruh, karena ada juga mobil buruh yang terkena aksi vandalisme tersebut. Saya sangat menyesalkan," kata Ridwan Kamil atau Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate Bandung, Kamis.

Ia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada kepolisian dan saat ini Polrestabes Bandung telah mengamankan remaja berbaju hitam yang melakukan aksi vandalisme saat peringatan May Day di Kota Bandung.

"Saya dengar kabar bahwa polisi sudah menangkap ratusan anak-anak yang dari klasifikasinya ternyata masih ada yang pelajar SMP, SMA, yang menurut pandangan saya mungkin hanya ikut-ikutan.Tapi, mau ikut-ikutaan atau tidak, setiap tindakan ada konsekuensinya," kata dia.

Sebelumnya ratusan orang dari kelompok yang tidak dikenal diamankan polisi karena diduga melakukan vandalisme terhadap sejumlah fasilitas publik, di sela-sela peringatan Hari Buruh di Kota Bandung, Rabu (1/5).

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menyatakan kelompok tersebut terdiri atas pelajar dan mahasiswa. Menurutnya ada informasi dari warga, massa tersebut melakukan aksi vandalisme kepada sejumlah mobil dengan cat semprot.

"Ada yang menggunakan pylox ke mobil-mobil buruh, sehingga kita mengambil tindakan agar tidak terjadi konflik sosial antara kelompok ini dengan buruh," kata Irman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini