Terowongan 7 Km di Tol Bengkulu Telan Rp3,5 Triliun

Bisnis.com,02 Mei 2019, 16:44 WIB
Penulis: Tim Jelajah Sumatra 2019
Foto udara jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, sepanjang 149,9 km, yang merupakan bagian dari Trans Sumatra, di Lampung, Senin (29/4/2019)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) merencanakan pembangunan terowongan di ruas Bengkulu-Lubuk Linggau pada 2021. Terowongan ini akan menjadi salah satu yang terpanjang di Indonesia.

Project Manager Hutama Karya Hasan Turcahyo mengatakan terowongan akan dibangun kembar (twin tunnel) sepanjang 7 kilometer.  Biaya pembangunan terowongan diestimasi sebesar Rp500 miliar per kilometer sehingga untuk 7 kilometer membutuhkan biaya Rp3,5 triliun.

"Ini ada di seksi dari Bengkulu ke Taba Penanjung. Kami ingin biaya pembangunanya lebih murah dari Cisumdawu [tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan]," jelasnya kepada Kamis (2/5/2019).

Secara keseluruhan, ruas tol Bengkulu-Lubuk Linggau bakal dibangun sepanjang 95,8 kilometer. Ruas ini terbagi menjadi tiga seksi, yaitu Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 kilometer, Kepahiang-Taba Penanjung (23,7 kilometer), dan Lubuk Linggau-Kepahiang (54,5 kilometer).

HK telah menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan Kementerian Pekerjaan Umum& Perumahan (PUPR) pada 15 Maret 2019 lalu di Bengkulu. Perseroan mendapatkan hak pengusahaan jalan tol selama 40 tahun.

Secara keseluruhan, jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau diestimasi menelan iaya sebesar Rp33,13 triliun. Jalan tol diharapkan bisa membuka isolasi Provinsi Bengkulu sehingga mempercepat pembangunan di provinsi yang pernah dijajah oleh Inggris tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Rochmad Purboyo
Terkini