Kebutuhan Hunian di Karawang Masih Tinggi

Bisnis.com,02 Mei 2019, 06:56 WIB
Penulis: Zufrizal
Hunian di Taruma City, Karawang./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang mengungkapkan bahwa perkembangan bisnis properti di Karawang, Jawa Barat makin menggeliat seiring dengan pembangunan infrastruktur di sekitarnya sehingga akses ke daerah itu kian mudah dan cepat dijangkau.

AVP Strategic Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) Agung Wirajaya mengatakan bahwa sejumlah proyek infrastruktur yang tengah dibangun di kawasan timur Jakarta itu antara lain proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandun dan jalan tol layang Jakarta—Cikampek.

“Hal ini lantas mendorong perkembangan bisnis properti di Karawang semakin menggeliat,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (1/5/2019).

Di samping itu, tuturnya, sebagai kawasan industri, keberadaan ribuan pabrik yang berada di Karawang menyebabkan permintaan hunian cukup tinggi. Banyaknya karyawan dan pekerja yang bekerja di Karawang merupakan peluang bagi pengembang untuk menawarkan berbagai produk unggulan mereka.

"Hampir 80% pekerja di Karawang tidak bertempat tinggal di Karawang karena hunian yang tersedia masih sangat minim," ujarnya.

Agung mengemukakan bahwa dari tahun ke tahun Karawang makin berkembang dan berdampak pada gaya hidup masyarakat di sekitarnya.

“Semenjak ada hotel mewah, perumahan kelas menengah, department store, bahkan mal level atas, kehidupan masyarakat lokal di sana meningkat secara perlahan,” kata Agung.

Di Karawang, tuturnya, APLN mengembangkan Grand Taruma Karawang di lahan seluas 48 hektare, serta yang terbaru adalah superblok Taruma City.

General Manager Taruma City Rina Irawan mengatakan bahwa superblok itu menempati lahan seluas 5,60 hektare. Lokasinya pun berdekatan dengan Grand Taruma Karawang.

"Taruma City seluas 5,60 hektare berada di pusat Kota Karawang, Jalan Kertabumi, atau Sudirmannya Karawang dan akan menjadi kawasan bisnis terpadunya Karawang," ujar Rina.

Dia memperkirakan pembangunan superblok Taruma City tuntas dalam 4 tahun—5 tahun mendatang.

Taruma City akan berisi 244 unit ruko, 1 menara apartemen sebanyak 700 unit, dan klaster rumah tapak sebanyak 100 unit.

“Tahapan saat ini masih pematangan lahan. Pengembangan Taruma City memakan waktu 4 tahun hingga 5 tahun karena pembangunan apartemen sekitar itu [4 tahun—5 tahun],” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (1/5/2019).

Menurutnya, ruko dipasarkan dengan harga mulai Rp1,80 miliar per unit dan apartemen Rp800-an juta.” Untuk harga apartemen masih digodok.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini