Angkutan Udara Picu Inflasi di Kota Malang pada April

Bisnis.com,02 Mei 2019, 21:19 WIB
Penulis: Choirul Anam
Ilustrasi./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, MALANG — Kota Malang pada April 2019 mengalami inflasi sebesar 0,44% dipicu a.l oleh tarif angkutan udara.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan inflasi di kota tersebut tertinggi kedua se-Jawa Timur setelah Jember dengan 0,45 %.

“Inflasi April 2019 dipicu oleh naiknya harga beberapa komoditas a.l angkutan udara, bawang putih, bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, tomat sayur, semen, pasir, bandeng, dan Selada,” katanya di Malang, Kamis (2/5/2019).

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi pada April 2019, yakni kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,62 %; diikuti kelompok bahan makanan 0,73% dan kelompok kesehatan 0,04%, dan yang terkecil kelompok perumahan, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,01.

Adapun komoditas yang menahan laju inflasi pada April 2019 seperti udang basah, beras, wortel, daging ayam ras, mentimun, cabai rawit, kentang, mujair, minyak goreng, dan tarif listrik.

“Mei 2019 yang memasuki Ramadan, biasanya pola konsumsi akan bertambah sehingga diwaspadai adanya inflasi yang cukup signifikan pada Mei ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho mengatkan Malang mewaspadai potensi inflasi pada Ramadan-Lebaran yang dipicu sisi pasokan dan permintaan.

Mengantisipasi masalah itu, maka BI bersama seluruh unsur perbankan di Kota Malang pada 26 Mei-2 Juni 2019 akan melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi persiapan menjelang Bulan Ramadhan.

”Koordinasi ini merupakan bentuk sinergi lebih dini guna kesiapan menghadapi risiko inflasi yang dapat hadir selama bulan puasa serta kesiapan perbankan dalam penyediaan uang pecahan kecil untuk masyarakat,” katanya.

Pengendalian Inflasi di Kota Malang, kata dia, menjadi penting untuk disiapkan jauh hari dikarenakan karakteristik konsumsi lokal yang tinggi, dan tingkat share inflasi Kota Malang yang besar terhadap nasional hingga sebesar 1,85% dan diikuti Kota Probolinggo sebesar 0,41%.

Anomali cuaca menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kondisi terbatasnya produksi tanaman pangan. Beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga lebih dari 5% (periode 24 April-Maret 2019) dan perlu mendapatkan perhatian, yakni bawang putih, cabai keriting, cabai rawit, bawang merah, serta sayuran seperti kol dan tomat.

Kenaikan harga komoditas bawang putih bergantung dari kondisi pasokan, berdasarkan pantauan survei pedagang harian (SPH) hingga minggu keempat April pergerakan harga bawang putih masih cenderung tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini