Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan berharap realisasi pembiayaan mampu bertumbuh hingga 10 persen pada periode bulan puasa hingga Lebaran 2019.
Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim mengatakan pihaknya ingin pemasaran produk bisa lebih tinggi dari bulan-bulan biasa.
“Harapan kami di bulan puasa ini jualan bisa lebih tinggi sekitar 10% di atas bulan normal,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (5/5/2019).
Sebelumnya, Roni menjelaskan pada awal tahun, khususnya triwulan pertama, sektor multifinance dihadapkan pada tantangan berat seiring lesunya industri otomotif.
Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. Ini pun mencatatkan penurunan pembiayaan pada periode Januari – Februari 2019, yakni sekitar 6,5 persen (year-on-year/yoy) lebih rendah dari tahun lalu. Kondisi itu disebabkan oleh penurunan signifikan nilai booking pada Februari 2019, yakni hingga 11,6 persen (yoy).
Data Otoritas Jasa Keuangan tentang statistik lembaga pembiayaan menunjukkan hingga triwulan I/2019, total piutang pembiayaan bersih sektor jasa keuangan ini bertumbuh 5,17 persen (yoy) menjadi Rp440,86 triliun.
Bila dirincikan, maka piutang pembiayaan bersih dari segmen konvensional tercatat senilai Rp422,81 triliun, sedangkan selebihnya, Rp18,05 triliun bersumber dari pembiayaan syariah.
Untuk segmen konvensional, piutang pembiayaan bersih masih dominan berasal dari lini bisnis muliguna, yakni senilai Rp262,01 triliun. Piutang jenis pembiayaan ini bertumbuh 6,55 persen (yoy).
Piutang pembiayaan investasi tumbuh 10,66 persen (yoy) menjadi Rp137,27 triliun, sedangkan piutang pembiayaan modal kerja naik 2,42 persen (yoy) menjadi Rp23,40 triliun. Sebaliknya, piutang pembiayaan lainnya berdasarkan persetujuan OJK turun 2,60 persen (yoy) menjadi Rp132 miliar.
Adapun, piutang pembiayaan bersih berdasarkan prinsip syariah yang tercatat senilai Rp18,05 triliun itu turun 31,27 persen (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel