Pertumbuhan Industri Pengolaham Melambat, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,06 Mei 2019, 20:15 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Sejumlah pekerja melakukan sortasi karet di pabrik pengolahan karet Kebun Glantangan milik PTPN XII, di Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Minggu (3/3/2019)./ANTARA-Seno

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (6/5/2019) merilis kinerja industri pengolahan nonmigas pada triwulan pertama tahun ini bertumbuh melambat dibandingkan dengan laju pada periode yang sama tahun lalu 5,08% menjadi hanya 4,80%.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Abdul Rochim menilai bahwa perlambatan pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) disebabkan oleh tersendatnya investasi baru oleh pemilihan umum kursi legislatif dan eksekutif.

Menurutnya, pertumbuhan industri makanan dan minuman pada kuartal I/2019 ini sudah cukup tinggi, namun memang tidak setinggi periode yang sama tahun lalu.

"Pertumbuhan [industri mamin] kan sudah [di level 6,77%, artinya cukup [tinggi]. Kemarin kan, ada proses Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden sehingga investasi baru tidak langsung [masuk]. [Namun,] harus dilihat lebih holisitik juga," ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/5/2019).

Rochim menambahkan perlambatan ini kemungkina disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi nasional dalam 3 bulan pertama tahun ini yang bertumbuh minus 0,52%. Alhasil, menurutnya, masyarakat tidak menjadikan produk minuman sebagai konsumsi yang utama dan merubah skala prioritasnya.

Namun demikian, Rochim menyampaikan pihaknya tidak menerima keluhan dari pelaku industri hingga saat ini. Dengan kata lain, sambungnya, kemenperin melihat tidak ada gangguan pada industri minuman hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini