Bisnis.com JAKARTA - Otoritas perbankan China akan mendorong bank untuk mempercepat pengakuan kredit macet. Hal ini dilakukan sejalan dengan keinginan otoritas untuk meningkatkan kualitas pinjaman.
Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China dalam beberapa pekan terakhir menggunakan instrumen yang disebut jendela panduan.
Instrumen ini mengharuskan pelaku industri perbankan untuk melaporkan pinjaman korporasi lebih dari 60 hari sebagai kredit bermasalah, turun dari kebijakan sebelumnya yakni 90 hari.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang pejabat negara yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (6/5/2019).
Perubahan ini menandakan sikap lebih berhati-hati para pembuat kebijakan negara. Otoritas terlihat ingin menyelesaikan kredit bermasalah dengan membatasi risiko penyaluran sejak awal.
Adapun, total pinjaman bermasalah China saat ini tercatat lebih dari 2 triliun yuan atau setara dengan US$290 miliar. Narasumber tersebut menyatakan, nilai ini merupakan akumulasi kredit murah yang dikucurkan perbankan untuk membanjiri sistem keuangan dengan dalih akan menopang pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, lanjutnya, praktik pengakuan NPL yang cepat akan meningkatkan kesehatan industri dalam jangka panjang.
Meskipun, dia mengkhawatirkan praktik NPL ini juga dapat menandakan gelombang baru kredit macet di neraca dan melemahkan penyangga modal beberapa bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel