Rupiah Lanjutkan Pelemahan, Terburuk Ketiga di Asia  

Bisnis.com,06 Mei 2019, 13:37 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah masih melanjutkan pelemahan pada pertengahan perdagangan Senin (6/5/2019) seiring dengan perang dagang antara AS dan China yang kembali memanas.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (6/5/2019) pukul 12.06 WIB, rupiah melemah 0,447% atau terdepresiasi 65 poin menjadi Rp14.330 per dolar AS. Sepanjang 1 bulan terakhir, rupiah telah terdepresiasi 1,137% melawan dolar AS.

Walaupun demikian, pelemahan tersebut diikuti oleh mayoritas mata uang kelompok Asia yang juga tidak mampu melawan dolar AS. Pelemahan terbesar dipimpin oleh yuan offshore yang melemah nyaris 1%, sebesar 0,903%, diikuti oleh yuan renmimbi yang melemah 0,683%.

Adapun, dolar AS bergerak menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor China pada pekan ini. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan mata uang mayor lainnya bergerak naik 0,04% menjadi 97,557.

Di sisi lain, pada sentimen dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2019 tercatat melambat di tengah perlambatan global yang merugikan ekspor negara.

Produk domestik bruto Indonesia naik 5,07% pada kuartal I/2019, lebih rendah dari estimasi pasar dalam survei ekonom Bloomberg sebesar 5,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini