Food Station Yakin Segera Kantongi Rekomendasi Impor Bawang Putih

Bisnis.com,07 Mei 2019, 12:43 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
Ilustrasi pedagang menata bawang putih impor./Antara-Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi yakin pihaknya segera mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih dari Kementerian Pertanian.

PT Food Station Tjipinang Jaya perlu mengantongi RIPH dari Kementan agar bisa mengimpor bawang putih tanpa perlu membeli dari importir lain.

Setelah memperoleh RIPH, PT Food Station Tjipinang Jaya akan melanjutkan pemenuhan syarat impor dengan mengajukan Surat Persetujuan Impor (SPI) kepada Kementerian Perdagangan.

"Kalau masalah komoditas, kita harus punya stok. Jadi, pemerintah harus punya stok melalui BUMD pangannya. Kalau kita tidak punya stok, sulit untuk melakukan stabilisasi," ujar Arief di Jakarta pada Selasa (7/5/2019).

Arief mengatakan pada tahun sebelumnya pihaknya mendapatkan RIPH untuk komoditas bawang putih sebanyak 20.000 ton dan juga telah menunaikan kewajiban tanam sebesar 5% dari RIPH yang diperoleh pada tahun lalu.

Oleh karena itu, Arief yakin pihaknya bakal mendapatkan restu untuk mengimpor bawang putih dari Kementan dalam waktu dekat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengatakan pihaknya telah menghubungi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Anies menjamin PT Food Station Tjipinang Jaya bakal mengantongi RIPH bawang putih dalam waktu dekat.

"Insyaallah nanti segera dituntaskan dokumennya sehingga Jakarta kembali mengambil langsung dari luar sehingga pasokan kebutuhan bawang putih di DKI bisa aman," ujar Anies, Selasa (7/5/2019).

Untuk diketahui, saat ini PT Food Station Tjipinang Jaya sementara masih memasok bawang putih dari importir dan berhasil mendapatkan bawang putih sebanyak lima kontainer dengan total bawang putih sebesar 29 ton per kontainer.

Jumlah tersebut, lata Arief, masih kurang, karena diperlukan 10 hingga 11 kontainer bawang putih untuk memenuhi kebutuhan per pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini