Delapan Sektor Tekan IHSG Pagi Ini, Industri Dasar Terbesar

Bisnis.com,08 Mei 2019, 10:03 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/5)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Delapan sektor menjadi penekan terhadap pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini, Selasa (8/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,54 persen atau 33,93 poin ke level 6.263,16 pada pukul 09.13 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,58 persen atau 36,62 poin di posisi 6.260,70.

Delapan dari sembilan sektor pada saat itu bergerak di zona merah pagi ini, dengan tekanan terbesar oleh sektor industri dasar yang melemah 1,16 persen, disusul sektor tambang dengan pelemahan 0,99 persen. Adapun sektor konsumer menguat 0,21 persen.

Kemudian pada pukul 09.41 WIB, IHSG melemah 0,52 persen atau 32,89 poin ke level 6.264,42 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (7/5), IHSG ditutup rebound dengan penguatan 0,65 persen atau 40,97 poin di posisi 6.297,32.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.231,36 – 6.269,26.

Delapan sektor masih menekan IHSG kali ini, namun sektor konsumer berbalik melemah 0,31 persen, sedangkan sektor infrastruktur berbalik menguat 0,21 persen.

Sementara itu, sebanyak 106 saham bergerak menguat, 179 saham bergerak melemah, dan 346 saham stagnan dari 631 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penekan utama IHSG pagi ini dengan pelemahan masing-masing 1,31 persen dan 0,62 persen.

Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.41 WIB
SektorPerubahan (persen)

Industri dasar

-1,22

Tambang

-0,97

Aneka industri

-0,75

Finansial

-0,61

Properti

-0,5

Perdagangan

-0,49

Konsumer

-0,31

Pertanian

-0,24

Infrastruktur

+0,21

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini