China Tolak Tuntutan AS Lewat Kawat Diplomatik

Bisnis.com,09 Mei 2019, 02:14 WIB
Penulis: Kahfi
Bendera China /Reuters

Bisnis.com, WASHINGTON - Kawat diplomatik dari Pemerintah China yang didapat Rueters, menyingkap sikap Beijing yang menolak pakta kesepakatan yang diajukan AS.

Dikutip dari Reuters, Rabu (8/5/2019), kawat diplomatik dari Beijing tiba di Washington pada Jumat malam. Di dalamnya terdapat berkas rancangan perjanjian yang disusun sistematis, setebal 150 halaman. 

Informasi yang tersingkap dari berkas itu seolah menggugurkan upaya berbulan-bulan negoisasi dagang antara AS dan China. Hal itu dikonfirmasi tiga sumber pemerintah AS dan tiga sumber sektor swasta yang mengikuti  pembicaraan.

Dokumen itu memuat penolakan China terkait tuntutan  AS kata sumber itu kepada Reuters.

Di masing-masing dari tujuh bab dari rancangan perjanjian perdagangan, China telah menghapus komitmennya untuk mengubah undang-undang untuk menyelesaikan keluhan inti yang menyebabkan AS melancarkan perang dagang.

China menolak menghapus pencurian kekayaan intelektual AS dan rahasia dagang; transfer teknologi paksa; kebijakan persaingan; akses ke layanan keuangan; dan manipulasi mata uang.

Hal ini memicu Presiden AS Donald Trump menanggapi dalam sebuah tweet pada hari Minggu bersumpah untuk menaikkan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar dari 10 menjadi 25 persen yang berlaku pada hari Jumat. Kebijakan itu akan berlaku di tengah agenda kunjungan delegasi China yang dipimpin Wakil Perdana Menteri China Liu He ke Washington untuk melanjutkan negoisasi perdagangan.

Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Cina keliru jika berharap untuk bernegosiasi perdagangan nanti dengan pemerintahan presidensial Demokrat.
"Alasan mundurnya China & upaya negosiasi ulang Kesepakatan Perdagangan, karena mereka bermaksud  akan dapat 'bernegosiasi' dengan Joe Biden atau salah satu Demokrat yang sangat lemah," tweet Trump. 

Dia juga mengatakan dia akan senang untuk menjaga tarif impor Cina tetap berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini