SCI Ungkap Ketertarikan Asing Berinvestasi di Sektor Logistik RI

Bisnis.com,09 Mei 2019, 18:46 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Ilustrasi - Sejumlah truk melintasi proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) menilai, investasi di sektor logistik akan terus menarik selama beberapa tahun ke depan, terutama bagi penanam modal asing. Buktinya, realisasi investasi pada sektor logistik dalam hal ini transportasi pergudangan dan telekomunikasi meningkat tajam.


Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kuartal I/2019 menunjukkan hal tersebut. Realisasi investasi sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi yang merepresentasikan sektor transportasi dan penunjang logistik tumbuh signifikan menjadi Rp37,3 triliun dibandingan kuartal I/2018 yang hanya Rp14,7 triliun.


Realisasi investasi di sektor transportasi dan logistik ini tumbuh signifikan terutama dari investasi penanaman modal asing (PMA) yang hanya US$327,9 juta pada kuartal I/2018 naik 4 kali lipat menjadi US$1,64 miliar pada kuartal I/2019.


Sementara itu, realisasi investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) turut meningkat, menjadi Rp12,7 triliun tumbuh 24,6% dibandingkan dengan kuartal I/2018 yang mencapai Rp10,2 triliun.


Ketua Umum SCI Setijadi menuturkan, realisasi investasi pada sektor yang merepresentasikan logistik tersebut melonjak signifikan terutama karena daya tarik sektor logistik Indonesia berupa volume atau nilai yang besar dan tingkat pertumbuhan yang tinggi.


Dia menuturkan, ketertarikan asing dalam berinvestasi di sektor logistik Indonesia karena berbagai hal, salah satunya hasil dari revisi daftar negatif investasi (DNI).


"Investasi asing di sektor logistik meningkat sejalan dengan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang membuka investasi asing lebih lebar, termasuk untuk sektor logistik," terangnya kepada Bisnis, Kamis (9/5/2019).


Menurutnya, tingkat pertumbuhan sektor logistik itu termasuk yang terbesar dibandingkan sektor-sektor lainnya. Dia menjelaskan salah satu faktor yang menjadi daya tarik investasi di sektor logistik adalah pembangunan infrastruktur.


"Hasil pembangunan infrastruktur itu meningkatkan konektivitas yang mendorong percepatan arus barang, sehingga biaya logistik berpotensi lebih efisien," katanya.


Sementara itu, faktor pendorong lainnya adalah pertumbuhan bisnis e-commerce yang membutuhkan dukungan fasilitas logistik seperti gudang dan armada transportasi.


Selain karena volume bisnis yang melonjak tinggi, terangnya, fasilitas logistik dan armada transportasi semakin dibutuhkan untuk penetrasi ke wilayah-wilayah.


"Volume, nilai sektor logistik sebesar Rp797,3 triliun dan berkontribusi sebesar 5,37% terhadap Produk Domestik Bruto [PDB] dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8,44% pada 2018. SCI memprediksi sektor logistik akan tumbuh sebesar 11,56% pada 2019," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini