5 Terpopuler Nasional, Ini Komentar KPU Soal Aksi di Bawaslu dan Terduga Teroris Berencana Ledakkan Bom dengan Wi-fi

Bisnis.com,10 Mei 2019, 19:03 WIB
Penulis: Ahmad Rifai
Aksi massa di depan gedung Bawaslu Jl MH Thamrin Jakarta, Jumat (10/5/2019)/JIBI/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

1. KPU Komentari Soal Aksi di Bawaslu

Pelaporan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga atas dugaan kecurangan di pemilu 2019, dan aksi Gerakan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jumat (10/5/2019) ditanggapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Seperti apa tanggapan dari penyelenggara pesta demokrasi di Indonesia tersebut? Baca selengkapnya di sini.

2. KPU Persilakan Pembentukan Tim Investigasi Kematian Petugas Pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mempersilakan pihak manapun yang hendak membentuk tim investigasi untuk memeriksa sebab banyaknya petugas pemilu yang meninggal dan sakit.

Komisioner KPU RI Ilham Saputra mengatakan, lembaganya sejauh ini sudah melakukan beberapa hal untuk mengurus petugas pemilu yang meninggal atau menderita sakit.

Baca selengkapnya di sini.

3. Ganjar Beberkan Sebab PDIP Menang di Jateng Karena Ada Posko BPN

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan PDI Perjuangan dan Jokowi-Ma'ruf menang di Jateng karena adanya posko BPN Prabowo-Sandi.

Menurut Ganjar, penempatan Posko Prabowo-Sandi di wilayah yang dikenal sebagai basis PDIP itu justru memacu semangat kader dan simpatisan partai itu untuk bekerja keras.

Baca selengkapnya di sini.

4. Aksi Gerak Bubarkan Diri, Jalan dari Bundaran HI mulai Dibuka

Aksi dari massa yang tergabung dalam Gerakan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran atau Gerak mulai membubarkan diri. Jalan MH. Tamrin yang berada di lokasi aksi mulai bisa dilalui kendaraan.

Berdasarkan pantauan Bisnis, massa mulai berkumpul di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jl. MH Thamrin No.14 sejak pukul 13.00

Baca selengkapnya di sini.

5. Terduga Teroris Berencana Ledakkan Bom Menggunakan Wi-fi

Terduga teroris EY (27) yang baru ditangkap Rabu (8/5) di Bekasi, Jawa Barat, dapat melakukan modifikasi beberapa jenis bom lebih modern, termasuk memicu bom dengan jaringan Wi-Fi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat (10/5/2019), mengatakan selain menggunakan bahan-bahan kimia berupa TATP, EY dapat membuat rangkaian pemicu bom.

Baca selengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini