Pengembangan Bandara Dorong Pertumbuhan Pasok Hotel

Bisnis.com,10 Mei 2019, 10:52 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) dan Dirut AP I Faik Fahmi (kedua kanan) meninjau bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Selasa (7/5/2019)./ANTARA-Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA —Indonesia merupakan negara ketujuh dari 10 negara sebagai tujuan wisata terbaik di dunia. Jumlah bandar udara yang terus bertambah membantu mendorong tingkat pertumbuhan pasok hotel.

Berdasarkan laporan Jones Lang LaSalle, 2018 menjadi tahun ketika jumlah kunjungan wisatawan internasional mencapai rekor dalam 12 tahun, bertumbuh 12,6 persen secara year on year menjadi 15,8 juta orang.

Salah satu yang mendukung pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan dari 2014 - 2018 adalah adanya relaksasi visa masuk yang diberlakukan oleh pemerintah serta semakin banyaknya rute penerbangan dari bandar udara yang lama maupun yang baru.

Pada 2016, fasilitas bebas visa bagi turis diperluas dari 45 negara menjadi 169 negara. Pemerintah juga memperluas jangkauan Visa on Arrival ke 61 negara seperti dari Australia, Prancis, Jepang, Arab Saudi, Inggris, dan Amerika Serikat.

Terdapat sejumlah rute baru penerbangan langsunv seperti dari China ke Manado dan Batam menggunakan maskapai Lion Air dan Sriwijaya Air, dan penerbangan langsung dari Chongqing ke Bintan menggunakan Citilink.

Kemudian, Korean Air juga baru-baru ini mengoperasikan penerbangan langsung dari Korea ke Lombok.

Berdasarkan laporan tahunan International Air Transport Association pada akhir 2018, diperkirakan 7,8 miliar orang akan melakukan perjalanan di seluruh dunia pada 2036. Sementara itu, hampir setengahnya akan melakukan perjalana  ke kawasan Asia Pasifik.

Pada 2016, bandar udara Soekarno Hatta diperluas dengan terminal ketiga dan rencana pembangunan terminal keempat. Selain itu, termina 1 dan 2 juga rencananya akan diperluas agar dapat menampung lebih banyak penumpang menjadi 25 juta orang, dari yang sebelumnya 9 juta orang pada masing-masing terminal.

"Kemudian, ada pula pengembangan lain di sejumlah bandar udara seperti di Bali, Yogyakarta, dan Bandung. Ini mendukung pariwisata dari asing dan domestik, tingkat permintaan kamar hotel, dan tentunya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia ungkap Mike Batchelor, CEO JLL Asia, dikutip dalam laporan tertulis, Kamis (9/5/2019).

Di enam kota besar, Bali, Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Lombok pada 2019 diperkirakan akan mengalami pertambahan pasok kamar hotel yang cukup signifikan. Adapun, pertumbuhan terbanyak berada di Surabaya.

Sepanjang 2019 di Surabaya diperkirakan akan mendapat pertumbuhan pasok hingga 12,3 persen, disusul Lombok yang bertumbuh 6,9 persen, kemudian Bali tumbuh 3,7 persen, Bandung tumbuh 3 persen, Jakarta tumbuh 2,9 persen, dan Yogyakarta tumbuh 2,8 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Rochmad Purboyo
Terkini