Bisnis.com, JAKARTA — Ada satu isu menarik yang belakangan ini menjadi perhatian publik, yakni soal pemindahan ibu kota. Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terlihat mulai serius dalam urusan pindah ibu kota ini.
Dalam dua hari lalu, Presiden Jokowi juga terbang ke Pulau Kalimantan untuk melihat lokasi untuk ibu kota baru.
Banyak yang menyebut, buat apa pindah ibu kota. Toh di Jakarta sudah bagus. Apalagi Jakarta terus memperbaiki dan menata kotanya.
Ya itu pendapat yang perlu dihargai. Tapi, beban Jakarta, yang berada di Pulau Jawa ini sudah terlampau besar. Bahkan, ada data yang menyebut Jawa sudah menguasai lebih dari 50% kue ekonomi nasional.
Nah kalau Jawa lagi yang terus dikembungkan ekonominya, apa kabar pulau-pulau seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua?
Bagi saya, melihat Indonesia seperti es campur. Kalau tidak diaduk, ya yang manis bagian atasnya saja. Biar manisnya rata, ya pelan-pelan diaduk.
Lantas apa yang menarik dari peluang pindah ibu kota itu ?
Dulu orang-orang di kampung saya selalu berpandangan, kalau mau cari uang ya ke ibu kota. Ibu kotanya mana, ya Jakarta.
Kalau 15 tahun atau 20 tahun lagi, semisal ditanya cari uang di ibu kota, ibu kotanya barangkali sudah di Kalimantan. Orang berbondong-bondong membangun usaha, berbisnis di Kalimantan.
Pastinya, ya jadi pusat ekonomi baru. Kebutuhan properti meningkat, partisipasi pengusaha lokal juga meningkat, infrastruktur terbangun, dan lainnya. Memang tidak bisa instan, bim salabim. Butuh waktu lama.
Jangan bayangkan juga lantas Kalimantan bakal rame seperti Jakarta dan sekitarnya. Ya tidak.
Anda lihat saja Canberra, Ibu Kota Australia. Sekarang masih terlihat sepi. Tapi di sana, infrastrukturnya terbangun, tata kotanya berjalan.
Jadi setiap ada yang baru, pasti ada peluang emas yang bisa dimanfaatkan.
Penulis
Ir Goenardjoadi Goenawan, MM
Coach New Money-Motivator Uang
Untuk pertanyaan dan informasi buku elektronik terbaru, bisa diajukan melalui alamat: goenardjoadigoenawan@gmail.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel