Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank mulai melakukan penyesuaian suku bunga kredit untuk mengantisipasi penurunan margin akibat tren peningkatan biaya dana. Penyesuaian tersebut antara lain dilakukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menyatakan penaikan bunga kredit dilakukan secara berkala sejalan dengan upaya pemberian bunga deposito khusus atau special rate yang dilakukan secara selektif.
“Secara gradual kenaikan biaya dana kami pass on ke loan pricing. Yang sudah dilakukan untuk segmen korporasi dan komersial dengan kenaikan sekitar 50-100 bps,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Sementara itu untuk segmen lainnya seperti kredit konsumsi, kata Hery, masih belum mengalami penyesuaian suku bunga kredit. “Konsumsi belum dilakukan mengingat demand kredit konsumsi masih mengalami perlambatan, terutama untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit otomotif,” paparnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Hery mengatakan sektor perbankan mengalami tekanan dari sisi likuiditas dan suku bunga deposito yang naik. “Tahun ini kami gunakan special rate deposito jadi kami pass through kenaikan biaya dana ke bunga kredit secara berkala sehingga penurunan margin bunga bersih tidak terlalu signifikan,” ujarnya.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menambahkan perseroan akan menjaga margin bunga bersih (net interest margin/NIM) di kisaran 5,6% - 5,8% hingga akhir tahun.
Pada kuartal I, NIM Bank Mandiri mengalami penurunan sekitar 6 bps. Menurut Panji penurunan tersebut tidak terlalu dalam karena perseroan menaikkan yield of loan 10 bps dari 8,2% menjadi 8,3% dan menjaga rasio cost of fund di level 2,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel