PLN Pasok Setrum ke Pelabuhan Patimban, Berapa Harga per kWh?

Bisnis.com,13 Mei 2019, 14:25 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Ilustrasi - Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) akan memasok listrik ke Pelabuhan Patimban di Subang dengan harga Rp950 per kwh.


Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin mengatakan, harga itu hanya lebih tinggi Rp5-Rp10 dari tarif untuk industri tegangan tinggi di Vietnam, negara dengan tarif listrik paling murah di Asia Tenggara.


"Kami memang berusaha kalahkan Vietnam sehingga PLN punya tarif terendah untuk tegangan tinggi," katanya seusai menandatangani kerja sama penyediaan pasokan listrik untuk kawasan Pelabuhan Patimban, Senin (13/5/2019).


Amir menuturkan kebutuhan listrik Patimban 90 MVA selama 2019-2023. Kebutuhan itu akan dipenuhi dari pembangkit Indramayu berkapasitas 1.000 MW.


PLN akan menyiapkan infrastruktur kelistrikan, terutama ke kawasan industri, yang disesuaikan dengan kebutuhan Patimban. BUMN kelistrikan itu akan membangun gardu induk dengan investasi Rp100 miliar.


"Pembangkit sudah siap semua. Tidak ada masalah. Jadi, tinggal kami dekatkan jaringannya ke Patimban," tutur Amir.


Dalam kesepakatan, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sepakat melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai kewenangan masing-masing, menyusun program penyediaan ketenagalistrikan secara terpadu, menyediakan tenaga, sarana, dan prasarana ketenagalistrikan yang diperlukan serta memenuhi segala ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan internal masing-masing pihak.


Selanjutnya, pelaksanaan kesepakatan bersama akan diatur lebih lanjut dalam bentuk perjanjian kerja sama sesuai dengan kebutuhan antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban dan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat.

Menurut rencana, Pelabuhan Patimban akan diluncurkan (soft opening) Desember 2019 dan akan beroperasi penuh 2027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini