Pasar Obligasi : Perang Dagang Berlanjut, Wait and See atau Beli Jangka Panjang

Bisnis.com,14 Mei 2019, 10:38 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan pasar obligasi masih setengah hati untuk mengalami kenaikan. 

Direktur Riset dan Investasi Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan bahwa pada hari ini, Selasa (14/5/2019), pasar obligasi akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas. Pelemahan ini kembali datang dengan pembalasan tarif dariChina terhadap Amerika. 

"Kami merekomendasikan wait and see hari ini, boleh membeli apabila hanya untuk jangka panjang," jelasnya Selasa (14/5/2019).

Adapun China mengumumkan bahwa akan menaikkan tarif yang dikenakan atas barang- barang AS sekitar US$60 miliar sebagai bentuk balasan terhadap Trump. 

Tarif tersebut akan berlaku pada 1 Juni nanti. Tingkat tarif China akan dikenakan terhadap; 

A. 25% untuk 2.493 item dari sebelumnya 10%.

B. 20% untuk 1.078 item dari sebelumnya 10%.

C. Tarif 10% untuk 974 item dari 5%.

D. Tarif 5% dikenakan terhadap 595 item. 

Kementerian Keuangan China mengatakan, China berharap bahwa Amerika akan kembali ke jalur yang benar untuk mencapai kesepakatan yang yang saling menguntungkan yang didasari sikap saling menghormati. 

Sikap China ini kemudian kembali dibalas oleh AS dengan merilis daftar sekitar US$300 miliar barang barang China yang nantinya akan dikenakan tarif hingga 25%. 

Akibat perseteruan ini, Indeks S&P 500 turun terbanyak dalam kurun waktu 4 bulan, dan Nasdaq Composite justru mengalami penurunan terparah tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini