Neraca Dagang Defisit, Rupiah & IHSG di Zona Merah

Bisnis.com,15 Mei 2019, 13:31 WIB
Penulis: Tegar Arief
Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Selasa (9/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku pasar mulai merespons rilis neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang cukup negatif, yakni defisit US$2,5 miliar. Ini merupakan yang terbesar sejak Juli 2013.

Nilai tukar rupiah dan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) turut bergerak negatif.

Pada pukul 11.35 WIB, Rabu (15/5/2019), nilai tukar rupiah melemah 11 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.445 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun hanya 0,002 poin ke posisi 97.524.

Sedangkan pergerakan IHSG melorot 1,01 persen atau 61,35 poin ke level 6.009,85 pada akhir sesi I perdagangan hari ini.

Defisit perdagangan ini disebabkan oleh posisi neraca ekspor yang tercatat senilai US$12,60 miliar atau lebih rendah dibandingkan nilai neraca impor sebesar senilai US$15,10 miliar.

Ekspor pada bulan ini turun sebesar 10,80 persen dibandingkan bulan lalu yang dipicu oleh penurunan drastis ekspor barang migas sebesar 34,95 persen.

Secara tahunan, ekspor juga tercatat turun lebih dalam sebesar 13,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$14,50 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Tegar Arief
Terkini